Madiun (Antara Jatim) -  Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Madiun, Jawa Timur, membuka layanan donor darah pada malam hari selama bulan Ramadhan guna menjaga stok darah yang terus berkurang akibat minimya pedonor.

"Pelayanan donor darah pada malam hari ini sudah menjadi agenda rutin tiap bulan Ramadhan karena tidak mungkin pedonor akan berdonor darah dalam kondisi puasa saat siang hari. Karena itu malam setelah berbuka dilakukan donor darah," ujar petugas UDD PMI Kota Madiun Suhendras kepada wartawan di Madiun, Rabu.

Menurut dia, pelayanan donor darah malam tidak hanya dilakukan di kantor PMI, namun juga bekerja sama dengan instansi, sekolah, dan kelompok masyarakat, dengan melakukan donor darah massal di lokasi milik instansi ataupun sekolah.

Selain itu, untuk memaksimalkan jumlah pedonor,  PMI juga melakukan upaya "jemput bola" dengan membuka stan donor darah di sejumlah lokasi yang dinilai menjadi tempat berkumpulnya masyarakat.

Di antaranya donor darah dilakukan di Alun-Alun Kota Madiun dan di lokasi lain seperti pusat berbelanjaan atau tempat yang ramai dikunjungi warga.

Sementara, rata-rata permintaan darah di PMI Kota Madiun berkisar 30 hingga 50 kantong per hari. Dalam kondisi normal, Kantor UDD PMI Kota Madiun memiliki stok hingga 1.000 kantong setiap bulannya.

Pihaknya memprediksi jumlah stok tersebut akan terus menipis. Hal itu karena saat Ramadhan jumlah masyarakat yang mendonorkan darahnya biasanya menurun hingga 50 persen. 

Selain menggelar donor darah malam hari, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan UDD PMI cabang lainnya guna memenuhi kebutuhan darah. 

Adapun stok darah di PMI Kota Madiun rata-rata untuk membantu rumah sakit daerah di Nganjuk, Ponorogo, Ngawi, Magetan, dan Kota Madiun sendiri. (*)

    
    
     

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016