Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu, mengajukan permintaan kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo, untuk mengeluarkan air Waduk Pacal sekitar 5 meter kubik per detik guna irigasi pertanian.
     
"Permintaan untuk mengeluarkan air Waduk Pacal, karena tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya kekurangan air," kata Kasi Pengelolaan Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dodi Sigit Wijaya, di Bojonegoro, Rabu.
     
Sesuai laporan yang diterima, katanya, areal tanaman padi yang membutuhkan pasokan air Waduk Pacal yaitu di UPT tengah I seluas 6.558 hektare di Kecamatan Sumberrejo, Kanor, Sumberrejo dan sebagian Balen. 
     
Di daerah itu, lanjut dia, tanaman padi musim tanam (MT) II kemarau usianya berkisar 25-40 hari sehingga masih membutuhkan pasokan air.
     
Selain itu, lanjut dia, di UPT timur seluas 6.452 di sejumlah desa di Kecamatan Baureno, Kepohbaru, dan Kanor, dan di UPT tengah seluas 3.615 hektare di Kecamatan Kapas, Sukosewu dan Balen.
     
"Tanaman padi di UPT timur dan tengah merupakan tanaman padi yang baru awal tanam sehingga juga membutuhkan banyak air," ucapnya, menegaskan.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan pengajuan permintaan air Waduk Pacal kepada UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo sebesar 5 meter per detik selama 12 hari, sejak Kamis (9/6).
     
Pengajuan pengeluaran air, katanya, juga disampaikan kepada UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro beberapa waktu lalu. 
     
Tapi, lanjut dia,  pengajuan pengeluaran air Waduk Pacal batal dilakukan karena tanaman padi petani masih bisa memperoleh air irigasi dari hujan yang turun dalam beberapa hari.
     
"Kalau sekarang memang sawah petani benar-benar kekurangan air, karena hujan tidak turun dalam beberapa hari terakhir, bahkan sebagian tanah sawah ada yang merekah," ucapnya, menegaskan.
     
Sesuai data, lanjut dia, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, mencapai 113,5 meter dengan debit air 17,364 juta meter kubik, per 8 Juni.
     
Ia mengharapkan masih tersedianya air Waduk Pacal bisa dimanfaatkan dengan hemat, sehingga setelah MT II masih ada yang tersisa untuk mengairi tanaman padi lagi.
     
"Kalau air yang tersisa masih banyak ya petani bisa menanam pagi lagi setelah ini," ucapnya, menegaskan. (*)

     

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016