Surabaya (Antara Jatim) - Ribuan warga meramaikan Festival Rujak Uleg 2019 yang digelar Pemerintah Kota Surabaya di Kawasan Kembang Jepun, Minggu, dalam rangka Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723.
    
"Tahun ini saya buat aturan bahwa seluruh SKPD pejabat pemkot yang hadir di festival harus pakai pakaian yang unik, dan Suroboyo-an. Tidak boleh cuma pakai kaos," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri festival rujak uleg.
    
Kawasan jalan legendaris, Jalan Kembang Jepun menjadi ramai karena para peserta nguleg rujak bersamaan. Tak hanya nguleg, mereka juga bergoyang, berjoged dengan aneka rupa kostum unik.
    
Ada yang memakai kostum layaknya team pit stop balapan Formula 1. Ada yang mengenakan kostum punakawan, semar dan kawan-kawannya. Ada pula yang memakain kostum kombinasi Jawa-Papua.
    
Ajang yang digelar sejak 2002 dan telah dua kali memecahkan rekor MURI untuk kategori pembuat rujak uleg terbanyak ini tetap mampu menjadi magnet yang menarik animo warga Surabaya. Bahkan juga warga dari luar Kota Surabaya.
    
Festival Rujak Uleg 2016 ditandai dengan nguleg bareng yang dilakukan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bersaa konsulat jenderal negara sahabat yanga da di Surabaya, Forum Pimpinan Daerah, komunitas masyarakat dan juga pengusaha. Sebelumnya, wali kota berkeiling melihat kehebohan peserta sebelum nguleg rujak.
    
Risma mengatakan tradisi dalam Festival Rujak Uleg, peserta bukan hanya berlomba membuat rujak yang paling enak, tetapi juga adu kreativitas antarpeserta lewat tampilan kostum.
    
Ia juga berpesan khusus kepada warga Surabaya agar di Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723, semakin memperlihatkan prestasi. "Saya harap warga Surabaya bisa menjadi tuan da nyonya di kotanya sendiri. Jangan hanya jadi penonton. Panjenengan itu pemilik kota ini.Karena itu harus punya prestasi di kota ini. Apalagi, Surabaya sekarang sudah jadi kota yang dilihat publik di dunia," ujarnya.
    
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini juga mengajak warga Surabaya untuk ikut menyukseskan konferensi internasional, Prepcom III for UN Habitat yang akan digelar di Surabaya pada 25-27 Juli 2016 nanti.
    
"Nantinya, ribuan warga dari seluruh dunia akan berkumpul di Surabaya. Mari kita menjadi tuan rumah yang baik dan ramah," ujarnya.
    
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, pelaksanaan di pagi hai menghadirkan nuansa baru yang membuat Festival Rujeg tahun ini lebih semarak.
    
"Acaranya lebih semarak. Pesertanya juga semakin banyak. Ada 1500 peserta. Dan kostum pesertanya juga semakin kreatif," ujarnya.
    
Perubahan waktu pelaksanaan Rujak Uleg tersebut juga direspons bagus oleh peserta dan juga warga. Syarudin, salah satu peserta dari hotel di Surabaya, mengaku Rujak Uleg memang lebih pas digelar pagi hari.
    
"Saya rasa dalam hal ini Pemkot telah bijaksana menggeser jadwal Rujak Uleg lebih pagi," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016