Ada keragaman di Surabaya. Keragaman yang terlihat jelas dalam kehidupan warganya yang berwarna-warni. Surabaya juga sarat dengan keindahan. Keindahan yang terpapar dalam tampilan setiap sudut kota. Nah, Minggu (22/5/2016) pagi, keberagaman dan keindahan Surabaya itu terefleksikan dalam kegiatan Parade Budaya dan Bunga (Culture Parade and Flowers) yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Agenda tahunan ini digelar sebagai bagian rangkaian memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS). Tahun ini, dari sekian acara yang digelar Pemkot Surabaya dalam memeriahkan HJKS ke-723, agenda "Culture Parade and Flower" yang paling ditunggu oleh warga.

Antusiasme warga terlihat Minggu (22/5) pagi. Sebelum acara dimulai pukul 08.00 WIB, ribuan warga sudah menyemut di kawasan Tugu Pahlawan yang merupakan lokasi start. Kepadatan warga juga terlihat di sepanjang jalan yang dilalui rute parade seperti di kawasan Jalan Tunjungan, kawasan Jalan Gubernur Suryo hingga finish di Taman Surya.

Tak hanya warga Surabaya, ada banyak warga luar kota yang juga tergoda menyaksikan event ini. Salah satuya Nur lsmail yang datang dari Madiun bersama keluarganya. "Kebetulan saya di Surabaya menjenguk sanak-saudara. Kami ingin menyaksikan parade budaya dan pawai bunga. Kami sekeluarga sangat terhibur. Semoga tahun depan kami dapat menyaksikan acara ini lagi," ujar Nur Ismail.

Untuk tahun ini, Parade Budaya dan Bunga dimeriahkan 72 peserta. Ada 40 mobil hias, 24 atraksi budaya dan juga drumband. Ada yang mengusung tema tradisional dengan mengangkat kearifan lokal Surabaya. Ada pula yang mengusung tema yang menvisualisasikan spirit Surabaya ke depan. Sesuai tema, Semarak Surabaya Dalam Keberagaman Budaya, event ini juga diikuti berbagai komunitas masyarakat di Surabaya. Seperti komunitas Papua dan India. Juga ada peserta dari luar kota. Yakni dari Kabupaten Klaten, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Madiun dan Kota Makassar.

"Ini bukti Surabaya ditinggali bermacam etnis dengan aneka budaya, tetapi mereka bisa hidup berdampingan di sini,"sambung Wiwiek.

Parade Budaya dan Bunga menjadi bagian dari produk industri pariwisata di Surabaya demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor wisata. Karena berkaitan dengan industri pariwisata, pihak perhotelan dan restoran di Surabaya, juga ikut mempromosikan. "Agenda sudah ini 'dijual"' sejak akhir tahun 2015 lalu. Agenda ini ikut masuk dalam promosi hotel dan restoran di Surabaya," sambung dia.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ketika memulai Parade Budaya dan Bunga mengatakan, momen HJKS ke-723 hendaknya dimanfaatkan warga Surabaya untuk unjuk gigi di kancah global. Harapannya, warga Surabaya menjadi lebih sejahtera dan mampu berkembang dari segi ekonomi. "Saat ini, usia Surabaya sudah 723 tahun. Usia yang sangat tua. Ayo kita lanjutkan perjuangan para pahlawan. Mari kita berantas kemiskinan dan kebodohan. Kita tidak boleh mudah menyerah," ujar wali kota.(adv) (*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016