Surabaya (Antara Jatim) - Sepuluh calon mahasiswa dari kalangan penyandang disabilitas mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Panitia Lokal (Panlok) 50 Surabaya.

Ketua Panlok 50, Yuni Sri Rahayu di Surabaya, Sabtu, mengatakan kesepuluh calon mahasiswa disabilitas tersebut berasal dari berbagai daerah di Jatim, namun Surabaya menjadi kota dengan peserta disabilitas terbanyak.

"Dari sepuluh peserta disabilitas SBMPTN, enam diantaranya berasal dari Surabaya. SMAN 10 Surabaya menjadi calon mahasiswa disabilitas terbanyak dengan lima peserta," kata Pembantu Rektor (PR) I Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Lima peserta dari SMAN 10 Surabaya itu, lanjutnya adalah Naufaldy Pradama, Prana Carenza Aditya Bagaskara, Fadhlakal Jamal Ghofqruaswar, Muhammad Anas Ardhana dan Rafi' Azhimatul Hiba Maulidya," jelasnya ketika ditemui di Unesa.

Ia mengatakan empat peserta lainnya yaitu Matrahman dari SMAN 1 Arjasa, Sumenep, Alfian Andhika Yudhistira dari SMAN 8 Surabaya, Pungky Wardhani dari SMAN 1 Puri, Mojokerto.

"Kemudian Talitha Shabrina Azalia dari SMAN 1 Bangil, Pasuruan dan Suntono dari SMAN 1 Kerek, Tuban. Namun calon mahasiswa bernama Matrahman mengalami kesalahan teknis, karena semua pilihan disabilitas dipilih," jelasnya.

Panitia pendaftaran di Panlok 50, Sugeng Waluyo menuturkan pihaknya telah mengkonfirmasi Matraham untuk memperbaiki data, namun belum ada jawaban dari Matraham.

"Kami sudah menelepon Matraham sejak kemarin (20/5), namun belum ada jawaban. Dikhawatirkan ketika ujian, panitia tidak bisa memberikan layanan terbaik karena semua pilihan disabilitas di centang semua," tandasnya.

Pendaftar Panlok 50 saat ini mencapai angka 50.651 peserta. Jumlah ini cukup besar dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya 48.981 pendaftar SBMPTN. 

Sains dan teknologi (saintek) mendominasi dengan angka 22.414 pendaftar, sosial humaniora (soshum) 21.981 pendaftar dan kemudian campuran dengan angka 5.840 pendaftar. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016