Banyuwangi (Antara Jatim) - Ajang International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang berlangsung 11-14 Mei 2016 dimanfaatkan oleh para pelajar di Banyuwagi, Jawa Timur,  untuk mengasah kemampuan percakapan Bahasa Inggris.

Di sela-sela persiapan sebelum balapan dimulai, para pelajar memanfaatkannya untuk berinteraksi dengan beberapa pebalap asing dan kru. Demikian pula saat pebalap beristirahat setelah finish, para pelajar mencoba mengajak berkomunikasi.

Salah satunya adalah pelajar dari SMK Minhajut Thulab Muncar Hima Zunafisitin. Pelajar yang duduk di kelas 2 ini menjajal kemampuan berbahasa Inggrisnya dengan salah satu pebalap Oliver’s Real Food, Nicholas Peter Reddish dari Australia. Hima mencoba menyapa dan menanyakan sejumlah hal kepada Reddish.

"Saya sempat deg-degan, tapi setelah mencoba berkomunikasi ternyata menyenangkan," ujar Hima.

Sama dengan Hima, pelajar yang lain Indah Wahyuni pun juga menjajal kemampuan berbahasa Inggris-nya.  Indah sempat menanyakan bagaimana kesan para pebalap dan kru tentang ITdBI.

"Kata mereka kompetisi ini cukup sulit, tapi mereka tetap bersemangat. Para pebalap itu terkesan dengan antusiasme masyarakat sepanjang rute yang mereka lalui," tuturnya.

Mendengar apa yang disampaikan pebalap ini, Indah mengaku cukup terinspirasi. "Ini membuat saya sadar bahwa saya harus pintar berbahasa Inggris. Apalagi Banyuwangi sekarang banyak turis, saya harus pandai. Saya semakin termotivasi untuk belajar," ujarnya dengan semangat.

Balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen telah menjadi agenda rutin Persatuan Balap Sepeda Internasional (Union Cycliste Internationale/UCI).  ITdBI telah mendapatkan peringkat "excellent" dari UCI yang menjadikan ITdBI masuk sebagai tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia dan menjadi yang terbaik di Indonesia. ITdBI 2016 terdiri atas empat etape sepanjang 567 kilometer.

ITdBI 2016 iikuti 100 pebalap dari 21 negara. Mereka tergabung dalam 20 tim yang terdiri atas 14 tim luar negeri dan enam tim dalam negeri. Ajang ITdBI ini telah memasuki tahun kelima.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan ajang ini bukan sekadar menggelar kejuaraan balap sepeda. Namun, kata dia, balap sepeda ini membawa dampak positif bagi Banyuwangi.

Dia berharap ITdBI akan menjadi pembelajaran bagi masyarakat Banyuwangi agar lebih disiplin, suportif, dan terkoneksi dengan dunia global. Dicontohkan dia, siswa SD diimbau untuk ikut menonton lomba saat pebalap melintasi sekolahnya agar mereka tahu makna sportif serta  menambah wawasan global mereka secara langsung.

"Banyak pelajar yang memanfaatkan acara ini untuk praktik langsung berbahasa asing. Ada yang berusaha mengajak ngomong bahasa Inggris. Bahkan saya temui ada yang mempraktikkan penguasaan bahasa Korea-nya," kata Anas. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016