Tulungagung (Antara Jatim) - Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menyatakan akan mengevaluasi total pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer tingkat SMP sederajat di wilayah tersebut karena beberapa kali mengalami masalah.
    
"Kami tidak ingin hal seperti ini terlulang kembali. Semua akan dievaluasi untuk memperbaiki segala kekurangan dalam pelaksanaan ujian nasional tahun ini," kata Kabid Pendidikan Dasar Dindik Tulungagung, Iswanto di Tulungagung, Rabu.
    
Beberapa kendala yang sempat ditemukan panitia UN SMP sederajat di Tulungagung menurut keterangan Iswanto antara lain terjadinya masalah pada perangkat komputer yang tiba-tiba keluar atau "log out" dari sistem daring UNBK.
    
Selain itu, kata dia, keterbatasan sumberdaya teknisi maupun proktor UNBK juga menjadi sorotan karena jumlahnya masih minim.
    
"Sudah ada beberapa rencana solusi yang akan kami evaluasi bersama panitia penyelenggara tingkat dindik maupun sekolah-sekolah penyelenggara," ujarnya.
    
Selain UNBK, kata Iswanto, evaluasi juga mereka lakukan secara menyeluruh pada pelaksanaan ujian nasional berbasis kertas atau "paper based test".
    
"Intinya, semua permasalahan yang muncul termasuk hasil ujian nasional nanti akan menjadi acuan dindik untuk diperbaiki guna pelaksanaan ujian nasional di tahun berikutnya," katanya.
    
Dijelaskannya, UN SMP di Tulungagung tahun ajaran 2015/2016 diikuti sebanyak 18.048 siswa yang tersabar di 117 lembaga SMP negeri (48 lembaga), SMP swasta (26 lembaga), SMP terbuka (empat lembaga), MTs negeri (delapan lembaga) dan MTs swasta (31 lembaga).
    
"Dari jumlah itu, sebanyak 14.023 siswa di 112 lembaga SMP/MTsmengikuti ujian nasional berbasis kertas (UN paper based test/UN-PBT), dan 2.025 siswa di lima lembaga mengikuti UN berbasis komputer (UN computer based test/UN-CBT)," paparnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016