Helsinki, (Antara/Xinhua-OANA) - Finlandia memperingati Hari Ibu pada Ahad (8/5), sementara perdebatan sengit berlangsung mengenai sistem kesejahteraan sosial saat ini, yang mendorong para ibu agar tetap berada di rumah dan tidak bekerja.

Kompensasi bulanan buat perawatan rumah tangga bagi satu keluarga yang memiliki dua anak di Daerah Helsinki berkisar 600 euro. Jika seorang istri bekerja dengan gaji rendah, penghasilan sesungguhnya mungkin dikurangi menjadi 200 atau 300 euro, sebab pembayaran perawatan masyarakat pada siang hari dan pajak penghasilan menghabiskan sisanya.

Ibu dari anak yang masih kecil telah menggambarkan sistem kesejahteraan tersebut sebagai "perangkap". Mereka ingin kembali bekerja tapi sangat sering mereka bekerja dengan mengorbankan keuangan atau dengan penghasilan sangat kecil.

Tetap berada di rumah selama beberapa tahun lagi mungkin secara ekonomi menguntungkan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam. Namun itu mungkin menjadi pukulan nanti bagi kehidupan seorang perempuan. Pensiun dan manfaat lain lain nantinya akan terpengaruh sebab semua itu diberikan berdasarkan gaji.

Dan dalam skenario terburuk, kenyataan ekonomi yang keras mungkin menghalangi seorang istri untuk melakukan perceraian. Finlandia tak memiliki sistem pengalihan penghasilan pensiun seorang suami kepada istri, walaupun penyelesaian semacam itu ada di berbagai negara tempat seorang perempuan menjadi ibu rumah tangga seumur hidup lebih umum, seperti Jerman.

Helsingin Sanomat mengutip Markus Jantti, Profesor Ekonomi Masyarakat di Helsinky University, bahwa angka lapangan kerja yang lemah adalah masalah bukan hanya dalam kesetaraan tapi juga ekonomi masyarakat.

Di Finlandia, sebanyak 70 persen perempuan yang berusia 30-34 bekerja, sedangkan di negara tetangganya, Swedia, jumlahnya adalah 80 persen.(*)

Pewarta: Supervisor

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016