Tulungagung  (Antara Jatim) - Sejumlah sekolah penyelenggara ujian nasional berbasis komputer tingkat SMP sederajat di Tulungagung, Jawa Timur mengungkapkan penyebab utama gangguan teknis UNBK di daerah tersebut akibat ketidakseragaman spesifikasi perangkat komputer.
    
"Mayoritas persoalan karena 'hardware' maupun 'software' komputer tidak spesifikasi yang ditentukan," kata Koordinator Proktor SMPN 1 Ngunut, Wiwik Sulistyawati dikonfirmasi usai pelaksanaan ujian di SMPN 1 Ngunut, Senin.
    
Informasi yang dihimpun Antara, lima sekolah penyelenggara UNBK di Tulungagung semuanya sempat mengalami gangguan.
    
Kendati masalah akhirnya bisa diatasi, sejumlah proktor mengakui gangguan sempat membuat pelaksanaan UNBK molor beberapa menit, khususnya bagi siswa yang mengalami kendala teknis komputer untuk pengerjaan ujian.
    
"Namun tidak sampai mempengaruhi pelaksanaan UNBK secara keseluruhan," ujarnya.
    
Di SMPN 1 Ngunut, misalnya, gangguan pelaksanaan UNBK terjadi sekitar pukul 08.25 WIB.
    
Pihak panitia penyelenggara mengatakan dua komputer clinet di ruang 2 tiba-tiba keluar atau logout dari situs/website untuk pengerjaan UNBK.
    
Selang beberapa menit kemudian, kejadian serupa terjadi pada lima komputer di ruang satu, tiga dan empat.
    
"Sehingga total ada tujuh komputer yang mengalami gangguan dari jumlah 200 komputer," ujarnya.
    
Seharusnya, kata Wiwik, operating system (OS) yang digunakan harus 64 bit, dan prosesor minimal harus dual core.
    
Selain itu masih banyak masalah lainnya seperti virus dan kabel konektor yang kendor atau lepas.
    
Sumber Dindik Tulungagung mengatakan, gangguan juga terjadi di MTs Negeri Aryojeding.
    
Bedanya, website untuk mengerjakan soal UNBK baru bisa dibuka sekitar pukul 05.30 WIB, sehingga madrasah hanya membutuhkan waktu kurang dari dua jam untuk mengakses website pada 130 komputer yang disiapkan untuk UNBK.
    
"UNBK dilaksanakan pukul 07.30 WIB, sehingga kami harus segera mengakses website tersebut, sebab dalam aturannya seluruh komputer harus siap satu jam sebelum pelaksanaan UNBK," tutur Kepala MTsN Aryojeding, M Dopir.
    
Lain hal yang terjadi di SMPN 1 Kauman. Di sekolah tersebut di jam pertama tiba-tiba dua komputer yang digunakan UNBK mati.
    
"Kami sudah mengantisipasi hal itu dengan menyediakan komputer cadangan, sehingga kendala itu bisa diatasi dengan menggunakan komputer cadangan itu," kata Kepala SMPN 1 Kauman, Sudirwan. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016