Banyuwangi (Antara Jatim) - Ajang "International Tour de Banyuwangi Ijen" (ITdBI) 2016 yang digelar 11 hingga 14 Mei akan memperkenalkan dua tujuan wisata baru di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" itu.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Banyuwangi Wawan Yadmadi di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu menjelaskan dua tujuan wisata yang akan dikenalkan itu adalah Waduk Sidodadi di Glenmore dan Pantai Grand New Watu Dodol di Kalipuro.

"Tahun ini aroma turismenya semakin kuat. Kami ingin dua destinasi ini semakin populer dan menjadi daya tarik wisata baru bagi wisatawan. Khusus di Waduk Sidodadi di Glenmore, ITdBI juga kami jadikan pengungkit karena di perkebunan Glenmore kini sedang kami siapkan wisata cokelat," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa rute ItdBI kali ini ditempuh dengan melintasi berbagai destinasi wisata, mulai pantai, perkebunan, sentra pertanian, wisata kota, hingga kaki Gunung Ijen, yakni gunung berapi aktif yang terkenal di dunia dengan fenomena api birunya.

Pada etape pertama para pebalap akan menempuh jarak 171,4 kilometer dengan start dari Waduk Sidodadi, Kecamatan Glenmore, menuju Taman Blambangan, Kota Banyuwangi. Di rute ini pembalap akan disuguhi pemandangan alam desa yang menawan mulai dari sungai yang membentang panjang, persawahan dan perkebunan buah naga.

Rute pertama ini mulai dari Waduk Sidodadi - Genteng -Kebondalem menyisiri timur Gunung Srawet - Pasar Purwoharjo - Kantor Pos Rogojampi - Songgon Mangir - Lincing  - Patung Kuda - Kantor Pemkab - Perliman  - finish di Taman Blambangan.

Etape kedua para pebalap akan menempuh jarak 145,7 kilometer. Rute ini diawali dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Kecamatan Genteng, dan finish di Taman Blambangan. Pada etape ini pembalap akan mulai menjajal rute tanjakan di kaki gunung Ijen.

Dimulai dari RTH Maron Genteng - Pasar Genteng - Pasar Purwoharjo - RTH Blambangan Muncar - Srono - Rogojampi - Banjarsari Glagah - Jambu - Segobang - Balai Desa Laban Asem - arah ke Kota Banyuwangi - dan finish di Taman Blambangan.

"Memasuki hari kedua, para pebalap mulai menjajal tanjakan ala Banyuwangi. Mereka akan melewati sejumlah tanjakan di kawasan kaki Gunung Ijen. Mulai dari Pakel hingga kawasan dataran tinggi di Licin dan Glagah. Rute ini juga akan mulai terlihat siapa yang bakal jadi raja KOM atau tanjakan," ujar Wawan.

Selanjutnya etape ketiga, pembalap akan menempuh jarak 126,9 Km dengan lintasan kriterium, yakni lintasan flat dengan melalui rute jalan di kota Banyuwangi. Mengambil start di lokasi wisata Grand New Watu Dodol, mereka akan melakukan race sejauh 26 KM hingga mencapai taman Blambangan. Dari titik ini, pebalap akan melakukan race loop, yakni melakukan 10 kali putaran, tiap putarannya berjarak 10,1 Km.

"Di sini, pembalap akan melakukan beberapa sprint untuk menambah point," katanya.

Etape terakhir, balapan akan ditempuh sejauh 123 KM dengan start di Tempat Pelelangan Ikan Muncar dan finish di Paltuding, Ijen. Rutenya mulai TPI Muncar ke kanan - Sumberberas - Jatirejo - Goa Maria - Tampo - Perempatan Tembokrejo ke utara - Poliwangi - Patung Kuda - Perliman ke kiri - Balai Desa Banjarsari ke kiri - Pasar Licin - Jambu naik ke atas sampai Paltuding Ijen.

Menurut Wawan, etape ini akan jadi etape terberat sekaligus etape penentuan pemenang ITdBI. Mereka akan bertarung habis-habisan di lintasan yang menyuguhkan salah satu tanjakan terekstrem di Asia. Mereka akan merasakan tanjakan Ijen yang luar biasa menantang. Di lereng erek-erek Ijen, mereka akan beradu pancal dengan kemiringan mencapai 45 derajat.

"Antarpebalap saya yakin dari awal akan terjadi persaingan ketat. Karena rute yang pendek, mereka pasti dari start bersaing dan beradu hingga masuk ke tanjakan Ijen. Sangat menguras tenaga," kata Wawan.

Wawan menambahkan, event ITdBI akan memperebutkan hadiah Rp1,5 miliar dengan beberapa kategori. Klasemen umum individual (Yellow Jersey), Green Jersey (best sprint classification), White Jersey (best Indonesian rider) dan red jersey untuk juara umum tanjakan (best KOM).

Menurut dia, penilaian UCI terhadap ajang ini, dari tahun ke tahun terus meningkat. Mulai dari pilihan rute, kualitas pebalap, hingga penyelenggaraan yang dinilai terorganisir dengan baik.

Seiring dengan peningkatan kualitas, sejumlah perubahan pun akan dilakukan pada penyelenggaraan ITdBI tahun ini. Selain lebih memperkuat paduan antara aspek olahraga, dan gaya hidup berbasis budaya lokal, dan pariwisata.

"Tiga finish dipusatkan di Taman Blambangan sengaja kami lakukan karena di lokasi ini selama empat hari akan kami gelar semacam pesta rakyat. Tiap hari akan kami suguhkan beragam budaya, produk-produk hasil karya masyarakat Banyuwangi, hingga beragam atraksi kreatif anak muda. Selain juga usai menuntaskan empat etape, esoknya pebalap akan kami ajak wisata kota mengunjungi sejumlah destinasi wisata di Banyuwangi yang sudah kesohor," ujar Wawan.

Sementara sehari sebelum pelaksanaan ITdBI, Selasa (10/5) pukul 15.00 akan digelar Cycling for All. Sepeda santai yang diikuti para pehobi sepeda beserta seluruh pebalap dengan menempuh rute 10 km mengelilingi wilayah perkotaan Banyuwangi. Acara tersebut juga akan dirangkai dengan pembukaan resmi ITdBI. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016