Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 3.009 orang peserta siap mengikuti seleksi calon prajurit TNI AL tahun 2016 pada 15 Mei mendatang.

"Loket pendaftaran sudah ditutup dan sekarang pembagian kelompok tes untuk memudahkan seleksi," kata Asisten Personel Komandan Lantamal V (Aspers Danlantamal V) Kolonel Laut (KH) Drs Agus Suharsono di Surabaya, Sabtu.

Dalam pengarahan kepada 3.009 peserta tes di Lapangan Komplek Pasiran,  Lantamal V, Ujung, Surabaya (29/4), ia menjelaskan proses seleksi akan dipisah antara seleksi calon Taruna/Taruni  dan seleksi calon bintara pria/wanita, namun pelaksanaannya tetap di Komplek Pasiran.

Untuk seleksi calon taruna yang berjumlah 515 orang dibagi kedalam dua kelompok, sedangkan colon taruni yang berjumlah 35 orang dijadikan satu kelompok.

Sementara itu untuk seleksi calon bintara pria yang mencapai 2.188 orang terbagi kedalam 11 kelompok tes, sedangkan untuk seleksi calon bintara wanitanya 275 orang dibagi dua kelompok tes.

Pelaksanaan tes pada 15 Mei 2016 akan diawali dengan seleksi Tahap 1 yang terdiri dari tes kesehatan 1, tes psikologi 1, tes kesehatan 2 dan tes psikologi 2.

Bila peserta tes bisa lolos seleksi Tahap 1, maka ia berhak mengikuti seleksi Tahap 2 yang terdiri dari tes pemeriksaan administrasi, tes kesegaran jasmani (lari 12 menit, fullup, shitup, phusup, sulterun dan renang) serta tes mental ideologi.

"Perlu diingat, tes berlangsung sistem gugur, bila peserta tidak lolos satu materi tes sesuai alur seleksi, maka ia tidak bisa melanjutkan tes berikutnya alias gugur, jadi persiapkan betul, jaga kondisi kesehatan dan mental," katanya.

Selain itu, Agus juga menegaskan komitmen Komandan Lantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah dan pimpinan TNI AL yang akan menjalankan proses rekrutmen prajurit secara profesional, objektif dan transparan dengan memegang teguh aturan seleksi yang ketat.

"Itu karena kami ingin mendapatkan calon Taruna/Taruni, Bintara pria/wanita terbaik sesuai dengan persyaratan yang ditentukan," katanya.

Oleh karena itu, ia mengingatkan para peserta dan orang tua peserta tes untuk waspada dan mengabaikan bila ada pihak-pihak tertentu yang menawarkan jasa atau bantuan bisa meloloskan peserta dalam saringan masuk menjadi Taruna/Taruni dan Bintara TNI AL dengan meminta sejumlah uang atau barang tertentu.

"Itu adalah penipuan,  dan segera laporkan hal tersebut ke pihak panitia atau pihak berwenang untuk ditindak tegas," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016