Tulungagung (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengimbau warga setempat untuk lebih mewaspadai bahaya bakteri leptospirosis yang dibawa tikus liar di lingkungan perumahan/pemukiman maupun persawahan.
    
"Menurut riset, tikus liar paling banyak tertular bakteri leptospira sp yang dapat mengakibatkan penyakit leptospirosis," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Tulungagung, Triswati Samito di Tulungagung, Sabtu.
    
Oleh karenanya, Trsiwati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
    
Sebab, kata dia, untuk pencegahan tikus tertular bakteri lepto, tidak bisa menggunakan penyemprotan obat atau cairan kimia lain.
    
Menurut dia, cara yang dinilai paling aman mencegah penularan bakteri leptospirosis adalah dengan menggunakan alat pelindung diri ketika kontak dengan tikus ataupun hewan lain yang beresiko sebagai penular lepto.
    
Selain juga membiasakan hidup bersih dan sehat, ujarnya.
    
"Tidak bisa disemprot obat. Tikus liar memang ditengarai mengandung bakteri leptospiral ini," kata Trsiwati.
    
Sedangkan terkait tikus yang sengaja diternak kepentingan ekonomi, Triswati mengatakan potensi penularan atau tertular leptospirosis kecil, karena tikus jenis itu jarang kontak dengan hewan lain.
    
"Kondisi kandang juga cenderung lebih bersih sebab agar menarik pembeli. Jadi kemungkinan (tertular) kecil, namun tetap harus waspada," kata Triswati.
    
Sebelumnya, Dinkes Tulungagung menemukan kasus leptospirosis pada salah seorang warga di Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan.
    
Menurut Triswati, temuan kasus leptospirosis itu adalah yang pertama teridentifikasi selama kurun Januari hingga April 2016.
    
Tahun-tahun sebelumnya, Triswati mengakui selalu ditemukan kasus serupa meski dengan jumlah penderita yang bisa dihitung dengan jari (sedikit).
    
"Leptospirosis jarang ditemukan. Tapi di Tulungung hampir setiap tahun ditemukan satu warga yang terserang penyakit ini," ujarnya. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016