Tulungagung (Antara Jatim) - Tim penjinak bahan peledak (jihandak) dari Brimob Polda Jatim, Kamis mengevakuasi sebuah granat nanas yang ditemukan seorang pencari ikan di sekitar aliran Sungai Lodagung, Desa Boyolangu, Kabupaten Tulungagung.
    
"Proses evakuasi berlangsung singkat setelah tim jihandak memastikan bahan peledak itu bisa diambil dengan peralatan khusus," kata Kapolsek Boyolangu, AKP Pudji Widodo di Tulungagung.
    
Ia mengatakan, tim jihandak sempat melakukan penyisiran di sekitar lokasi penemuan granat nanas aktif tersebut.
    
Namun setelah tidak ditemukan lagi benda mencurigakan, lanjut Puji, tim jihandak memutuskan kembali ke mako brimob di Kediri dengan membawa granat nanas yang diduga peninggalan zaman perang dunia II atau masa awal Kemerdekaan RI tersebut.
    
"Kami imbau masyarakat untuk proaktif melapor jika menemukan lagi benda mencurigakan berkaitan dengan bahan peledak ataupun senjata api," katanya.
    
Ia menuturkan, penemu pertama granat nanas diidentifikasi polisi bernama Daroini (40), warga sekitar Desa Boyolangu.
    
"Granat ditemukan saksi sekitar pukul 11.00 WIB saat yang bersangkutan menjaring ikan dan mendapati ada benda satu kepal mirip granat yang terletak di pinggir sungai," tuturnya.
    
Khawatir menyalahi aturan, Daroini berinisiatif mengabarkan temuan itu ke warga sekitar lalu melapor ke polisi.
    
Pudji Widodo mengatakan, setelah mendapatkan laporan pihaknya langsung menuju ke lokasi untuk memasang garis polisi agar tidak ada warga yang mendekat ke lokasi penemuan bahan peledak.
    
"Kami sempat hubungi satreskrim dulu sebelum kemudian diteruskan dengan meminta bantuan tim jihandak Brimob Polda Jatim yang bermarkas di Kediri," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016