Sidoarjo, (Antara Jatim) - Petugas Kepolisian Resor Sidoarjo, Jawa Timur akan memasang papan peringatan di pintu perlintasan kereta api tak berpalang menyusul terjadinya kecelakaan mobil dengan Kereta Api (KA) Dhoho di perlintasan tak berpalang Desa Tawangsari, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (13/4) malam.

Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo, Ajun Komisaris Besar Polisi Anwar Nasir, Kamis, mengatakan, papan peringatan tersebut diperlukan terutama di pintu perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu.

"Kami nanti akan memasang papan peringatan supaya lebih berhati-hati melintas di atas perlintasan kereta api. Terutama perlintasan yang tidak ada penjaganya," katanya.

Ia mengemukakan, papan peringatan tersebut sangat diperlukan supaya pengemudi lebih berhati-hati dan waspada saat melintasi perlintasan kereta api yang tidak berpalang pintu seperti di Tawangsari ini.

"Dengan adanya papan peringatan tersebut, pengemudi diharapkan lebih berhati-hati karena setiap kendaraan yang melintas di atas bantalan besi rel kereta api kemungkinan akan mesinnya mati karena rel mengandung medan magnet," katanya.

Sebelumnya, kecelakaan kereta api Dhoho tujuan Blitar-Surabaya dengan mobil bernomor polisi L 1649 RK di perlintasan kereta api tak berpalang pintu Tawangsari, Sidoarjo pada Rabu (13/4) malam.

Pada kecelakaan maut tersebut, empat orang yang masih memiliki hubungan keluarga meninggal dunia dan dua orang harus mendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.

Korban meninggal dunia adalah pasangan suami istri, yakni Heri Kushartono dan istrinya Yurnalis dan dua keponakannya, yaitu Luluk dan Fadjri.

Sedangkan dua anak Heri Kushartono yakni Andita Eka Palupi dan Bimo Dwi Jatmiko, selamat, tapi mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016