Tulungagung (Antara Jatim) - Omzet perdagangan ikan layur hasil tangkapan nelayan di pesisir Teluk Sine, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur ditaksir mencapai miliaran rupiah dengan volume produksi rata-rata mencapai 75 ton per hari.
    
"Estimasi perdagangan ikan layur di kawasan pesisir (Pantai) Sine saja mungkin bisa mencapai antara Rp3 miliar hingga Rp4 miliar per hari," kata Sumarjo alias Untung (40), salah satu pengusaha ikan di Pantai Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Jumat.
    
Untung yang juga Sekretaris Kelompok Nelayan Samudera Agung nusantara itu mengaku berani mengestimasi omzet produksi dan perdagangan ikan layur di wilayahnya, karena transaksi yang ia lakukan melalui unit usahanya saja rata-rata mencapai Rp400 juta per hari.
    
Padahal, lanjut dia, di perkampungan nelayan pesisir Pantai Sine masih ada lima pengusaha ikan lain yang aktif memborong/membeli ikan layur hasil tangkapan para nelayan lokal maupun pendatang (andon) dengan omzet cukup besar.
    
Selain dijual ke pengepul atau pedagang besar seperti Untung, transaksi ikan layur di masyarakat maupun pasar tradisional juga tidak kecil, kata dia.
    
"Asumsi itu baru di Sine. Jika digabung dengan beberapa pelabuhan lain perputaran uang hasil perdagangan ikan layur tentu jauh lebih besar," ujarnya.
    
Menurut keterangan nelayan, harga jual ikan layur sendiri terus mengalami kenaikan.
    
Sejak musim ikan layur yang berlangsung sejak akhir 2015 lalu, kata beberapa nelayan andon asal Makasar dan Bugis, harga ikan layur telah mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp35 ribu per kilogram kini menjadi Rp43 ribu.
    
Satu kapal pancing yang berawak lima orang, kata salah seorang nelayan andon bernama Sinta, mereka bisa mendapat tangkapan ikan layur sebanyak 10-15 kotak teripung berisi masing-masing sekitar 45 kilogram dalam sekali melaut yang memakan waktu dua hari dua malam.
    
"Kalau pas dapat banyak, hasilnya (penjualan) bisa mencapai Rp30 juta sekali berlayar dengan biaya operasional hanya sekitar Rp2 juta. Ini kebetulan sedang puncak musim (ikan layur)," ujarnya.
    
Di Pantai Sine, jumlah kapal nelayan lokal mencapai lebih dari 200 unit sementara nelayan andon yang singgah untuk melakukan bongkar muat hasil tangkapan mencapai ratusan.
    
Pantauan Antara, hampir semua nelayan saat ini konsentrasi berburu ikan layur karena harga jual yang tinggi dan proses penangkapannya yang dianggap mudah karena tidak harus berlayar jauh ke tengah laut lepas.
    
Aktivitas perburuan ikan layur juga ramai dilakukan di sepanjang kawasan pesisir pantai di Tulungagung, Trenggalek, Pacitan, serta Blitar dan pesisir selatan Kabupaten Malang.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016