Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak enam siswa di Kota Madiun, Jawa Timur, tercatat absen atau tidak mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan manual (kertas) tingkat SMA/SMK/MA di hari pertama kemarin. 

"Dari enam siswa tersebut, empat siswa karena mundur dan dua lainnya karena sakit," ujar Kepala Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Dikbudpora) Kota Madiun, Gandhi Hatmoko, kepada wartawan, Selasa. 

Menurut dia, bagi kedua siswa yang sakit tersebut masih bisa ikut ujian susulan. Namun, yang mundur terpaksa harus ujian kejar paket C jika ingin lulus sekolah tingkat atas atau SMA. 

Adapun, enam peserta atau siswa yang tidak ikut ujian tersebut telah tercatat dalam daftar nominatif tetap (DNT). Mereka berasal dari empat sekolah.  

Yakni, dua siswa yang sakit berasal dari SMA Negeri 2, dua siswa dari SMK Taman Siswa yang mundur tanpa ada keterangan, seorang siswa berasal SMK Yayasan 17 juga tanpa alasan, dan seorang lainnya dari SMA PSM karena pindah ke Kalimantan sejak Januari 2016 lalu. 

"Untuk yang mundur, bisa mengulang kelas di tahun berikutnya atau mengikuti ujian kejar paket C. Sayangnya, kami tidak bisa memaksa karena keberadaan empat siswa yang mundur tersebut tak terdeteksi di Kota Madiun," kata dia. 

Terkait pelaksanaan ujian nasional, Gandhi menyatakan secara umum di Kota Madiun berjalan lancar. Baik ujian yang berbasis komputer maupun kertas, semuanya aman. 

Pihak sekolah yang menyelanggarakan ujian dengan kertas atau "paper based test" (PBT) juga telah menyerahkan Lembar Jawaban Komputer (LJK) ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sesuai jadwal. 

"Pelaksanaan ujian nasional pada hari kedua ini juga berjalan lancar. Kami berharap ujian nasional berjalan tanpa kendala hingga hari terakhir nanti," kata dia. 

Sementara, Kepala SMA Negeri 2 Madiun, Heru Patriawan, membenarkan dua siswanya sakit. Satu siswa telah menjalani perawatan sejak sepekan terakhir. 

"Sedangkan satu lainnya baru beberapa hari dirawat di rumah sakit karena cacar. Semoga saat ujian susulan nanti mereka sudah sembuh sehingga bisa ikut," kata Heru. 

Sesuai data Dikbudpora, ujian nasional tahun ini diikuti sebanyak 4.875 siswa SMA/SMK/MA yang telah masuk dalam daftar nominatif tetap. Jumlah tersebut belum dikurangi enam siswa yang absen tersebut. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016