Surabaya (Antara Jatim) - Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) segera memiliki Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Puger di Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

"Kesiapan itu sudah dipaparkan Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banyuwangi, Lantamal V Letkol Laut (P) Wahyu Endriawan di hadapan Wadan Lantamal V Kolonel Laut (P) Isbandi Andrianto di Rupatama Mako Lantamal V, Surabaya, Senin (4/4) lalu," kata Kadispen Lantamal V Mayor Rohman Arif di Surabaya, Selasa.

Paparan itu juga dihadiri Asrena Danlantamal V Kolonel Laut (S) Nanang Permadi, Aspers Danlantamal V Kolonel Laut (KH) Drs. Agus Suharsono, Aslog Danlantamal V Kolonel Laut (T) Heru Sriyanta, Kepala Dinas Potensi Maritim Lantamal V Letkol Laut (P) Didik Dwijantoko dan Komandan Satkamla Lantamal V Letkol Laut (P) Stenly Lakahena.

Menurut Danlanal Banyuwangi itu, Posal Puger terletak di Pantai Pancer, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger atau terletak di koordinat 08*38'32'' LS -113*47'45'' BT yang berjarak kurang lebih 45 KM dari pusat kota Jember.

"Peresmian Posal Puger ini sesuai Peraturan Kasal Nomor 01 Tahun 2016 tanggal 25 Januari 2016 tentang Pembentukan Pos Pengamat TNI AL Kelas B Puger, serta telegram Pangarmatim Nomor 501/Arti/0316 tentang peresmian Pos Pengamatan TNI AL kelas B Puger oleh Danlantamal V," ujarnya.

Rencananya, peresmian akan ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Danlantamal V dan diikuti dengan pelayanan KB Gratis dari Dinas Kesehatan Lantamal V serta layanan pembuatan kartu keluarga dan KTP gratis kepada masyarakat sekitar bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

"Hakekat keberadaan Pos TNI Angkatan Laut adalah elemen terkecil dalam strata gelar pangkalan TNI Angkatan Laut. Pos ini bertugas pokok mengumpulkan informasi dan selanjutnya disampaikan ke satuan atas untuk dikaji dan dievaluasi sebagai data masukan, baik dalam tingkat taktis operasi dan strategis," katanya.

Tanpa menyebut jadwal peresmian secara pasti, Danlanal Banyuwangi menilai Posal merupakan ujung tombak dari Lanal (Pangkalan TNI AL). Pos ini mewakili keberadaan TNI Angkatan Laut di daerah yang akan mewarnai persepsi masyarakat kepada TNI AL.

"Pos Lanal harus mampu memainkan peranan kontribusi kepada masyarakat yang berarti harus benar-benar secara nyata memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat," katanya Wadan Lantamal V Kolonel Laut (P) Isbandi Andrianto yang mewakili Komandan Lantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah.

Posal juga harus mampu mendukung dan memberikan kontribusi dalam pelaksanaan pembangunan di daerah dalam konteks pembinaan potensi nasional kekuatan maritim, teritorial masalah laut serta pembinaan lainnya.

Dalam waktu yang sama (4/4), Danlantamal V Brigjen TNI (Mar) Rudy Andi Hamzah menghadiri "Sosialisasi Perkembangan Terkini Kelompok Radikal Terorisme dan ISIS di Indonesia" di Gedung Mahameru,  Mapolda Jatim, Surabaya.

Acara juga dihadiri Kapolda Jatim  Irjen Pol Drs. Anton Setiadi SH MH sebagai tuan rumah, Mayjen TNI Sumardi (Pangdam V/Brawijaya), Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir (Direktur BNPT), Brigjen Pol Drs Hamidi (Direktur I Pencegahan BNPT), dan Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya).

Dalam kesempatan itu, Mayjen TNI Abdur Rahman Kadir (Direktur BNPT) menjelaskan terjadinya serangan teror di berbagai belahan dunia di Paris, Thamrin Jakarya, Brussel, dan Labore perlu menjadi perhatian serius.

"Penyebaran ideologi kelompok radikal terorisme di dunia yang semakin luas dan separatis sejalan dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu perlu terus adanya upaya deteksi dini terhadap gejolak munculnya radikal terorisme di Indonesia yang semakin lemah serta diperlukan langkah secara terpadu dalam menghadapinya," katanya.

Menurut dia, bom dan penembakan di Jl Thamrin Jakarta pada 14 Januari 2016, Bom di Brussel pada 22 Maret 2016 (Bandara Zaventem dan stasiun metro Meelbeek), dan Bom bunuh diri di Lahore pada 27 Maret 2016 (taman Guishan e Iqbal) telah menyebabkan 72 orang meninggal dunia termasuk pelaku dan 30 orang luka-luka.

"Mengapa kita harus peduli dengan Bom Brussel dan Bom Lahore? Mereka merupakan jaringan ISIS yang melakukan operasi ke seluruh dunia, organisasi ISIS memiliki jaringan yang luas termasuk di Indonesia, karena itu perlu langkah terpadu dari Aparat Intelijen, Densus 88 dan BNPT agar meningkatkan keamanan," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016