Surabaya, (Antara Jatim) - Dirut PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) Subiyono mengapresiasi pemberiaan penghargaan kepada beberapa perusahaan yang dilakukan oleh PWI Jawa Timur dalam rangka puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2016, termasuk yang diberikan kepada dirinya.

"Apresiasi ini menambah semangat kami untuk bekerja bersama-sama meneruskan program diversifikasi di industri gula," ujar Subiyono, di Surabaya, Kamis.

Ia mengatakan diversifikasi relevan dilakukan, karena tebu sebagai bahan utama pembuatan gula sejatinya juga mengandung berbagai bahan lain yang bisa ditingkatkan nilai tambahnya.

"Diversifikasi juga menjadi jawaban ketika harga gula kerap berfluktuasi, tak jarang bahkan melorot. Padahal, harga produksi susah diturunkan seiring dengan mahalnya biaya tenaga kerja dan bahan material kimiawi untuk mengolah tebu menjadi gula," katanya.

Dia mencontohkan, di Brasil sejumlah pabrik gula yang ada sudah bisa menghasilkan lebih dari 3.000 MW listrik dari produk samping tebu dengan sistem cogeneration. Sekitar 20 persen kebutuhan energi Brasil juga ditopang oleh energi terbarukan berbasis tebu.

Di India, kapasitas cogeneration-nya 2.200 MW, dengan daya yang dikomersialkan 1.400 MW. Hampir semua PG di Thailand sudah menghasilkan listrik yang dikomersialkan. Di dunia terdapat lebih dari 1.500 industri koproduk tebu yang menghasilkan 50 macam produk, mulai dari alkohol, pakan ternak, enzim amilase, particle board, hingga bioetanol.

"Di Indonesia, hanya ada satu pabrik bioetanol berbasis tebu yang terintegrasi dengan pabrik gula milik BUMN, yaitu di PG Gempolkrep, Mojokerto. Padahal, Indonesia punya 51 pabrik gula milik BUMN. Ke depan ini perlu terus didorong," ucapnya.

Sementara itu, sebelumnya Ketua PWI Jatim Akhmad Munir mengatakan, Subiyono yang juga ketua umum Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) itu dikenal mempunyai banyak terobosan.

"Subiyono adalah tokoh dibalik mulai mengemukanya wacana diversifikasi di industri gula nasional, dimana produsen gula terutama di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) didorong untuk tak hanya memproduksi gula saja, tapi juga mengoptimalkan seluruh produk turunan lain seperti bioetanol dari limbah cair (tetes tebu) dan listrik berbasis ampas tebu," katanya.

Oleh karena itu, kata Munir, PWI Jatim memberikan apresiasi berupa penghargaan sebagai bentuk tanggung jawab insan pers di Jatim dalam ikhtiar ikut menjaga keberlangsungan industri gula, mengingat posisi Jatim sebagai kontributor utama pergulaan nasional.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016