Jember (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, membongkar sebuah makam seorang pelajar sekolah menengah pertama, Diva Sofyan Wijaya (17) yang diduga menjadi korban tindakan kriminal di wilayah setempat.
"Pembongkaran makam terpaksa kami lakukan atas permintaan keluarga korban karena ada dugaan kejanggalan dalam kematian korban," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Agus I. Supriyanto di Jember, Selasa.
Untuk kepentingan penyelidikan, lanjut dia, Polres Jember sudah mengamankan sejumlah saksi yakni teman-teman korban yang diduga mengetahui kejadian meninggalnya almarhum Diva.
"Selain itu, kendaraan bermotor milik korban juga diamankan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut, sedangkan jenazah korban akan diperiksa oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Jatim," tuturnya.
Sementara ayah korban, Taufiq mengatakan pihak keluarga ragu kalau Diva Sofyan Wijaya meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal yang dialaminya, sehingga meminta aparat kepolisian untuk menyelidikinya.
"Kabarnya anak saya meninggal saat membonceng pacarnya, namun sepeda motor anak saya tidak rusak parah dan tidak sesuai dengan kondisi luka parah di bagian kepala yang dialami Diva," katanya.
Menurut dia, ada informasi yang menyebutkan bahwa anaknya yang masih duduk di bangku Kelas 3 SMP itu berencana berkelahi dengan salah satu temannya, sehingga pihak keluarga ingin mengetahui penyebab kematian korban.
"Temannya itu berinisial A, warga Kecamatan Ajung. Dengan keterbatasan pemahaman hukum, kami awalnya menerima bahwa anak kami meninggal dunia karena kecelakaan, namun saat ini kami ragu dengan itu dan mencoba melakukan otopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Diva," ujarnya.
Untuk itu, jenazah pelajar SMP yang sudah dimakamkan selama 50 hari lalu di pemakaman umum di Perum Bumi Mangli, Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember terpaksa dibongkar oleh aparat kepolisian dengan disaksikan pihak keluarga. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016