Kediri (Antara Jatim) - FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Kusta Kediri, Jawa Timur, membuat nota kesepahaman (memorandum of understanding atau MoU) untuk membantu memberikan tenaga kerohanian.
    
"Kami mendengar di RS Kusta ini yang memberikan dorongan moral belum menyeluruh, ada beberapa saja. Oleh karena itu, kami sepakat untuk memberikan dorongan, bimbingan supaya mereka yang diberi ujian dibesarkan hatinya," kata Ketua FKUB Kota Kediri Salim di Kediri, Sabtu.
     
Ia mengatakan, di FKUB Kediri terdapat beragam unsur agama serta penghayat kepercayaan. Adanya MOU ini juga sebelumnya telah menjadi keputusan internal, sehingga memutuskan mengadakan MoU tersebut dengan RS Kusta Kediri.
     
Salim juga berharap, kegiatan ini tidak hanya berhenti di Kota Kediri, tapi juga bisa menular ke daerah lain, dengan beragam kelompok ataupun lembaga lainnya, salah satunya yang mengalami musibah.  

Dalam kegiatan MoU tersebut, selain menyediakan tenaga rohaniawan, seperti ustaz ataupun yang membutuhkan bimbingan rohani dari umat lainnya, FKUB juga bersedia membantu berbagai program lainnya. Ia berharap, kegiatan ini bermanfaat. 
     
Sementara itu, Kepala UPT RS Kusta Kediri Nur Siti Maemunah mengaku sangat bersyukur dengan adanya MoU tersebut. Hal ini sebagai angin segar, sebab pasien juga membutuhkan tenaga rohani.
     
"Saat di rumah sakit, salah satunya perlu bimbingan rohani. Jika yang bersangkutan dipanggil Tuhan, ada yang membimbing," kata Nur. 
     
Ia juga mengatakan, rumah sakit juga mempunyai program pengobatan keliling. Ia pun berharap, FKUB berkenan nantinya mau membantu memberikan informasi bahwa kusta itu bisa diobati," harapnya.
     
Kegiatan MoU tersebut selain dihadiri pengurus FKUB Kediri, juga dihadiri oleh sejumlah kalangan misalnya dari Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, Kapolres Kediri AKPB Bambang W Baiin, dan sejumlah tamu undangan lain. 
     
Saat ini, jumlah pasien di RS Kusta Kediri yang menjalani rawat inap sebanyak 14 pasien dari berbagai daerah. Namun, untuk pasien yang menjalani rawat jalan cukup panjang, rata-rata dalam sehari antara 30-40 pasien. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016