Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat politik yang juga koordinator Parlemen Watch Jatim, Umar
Salahudin mengatakan masalah infrastruktur menjadi Pekerjaan Rumah (PR)
yang harus dituntaskan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Tri
Rismaharini dan Whisnu Sakti selama lima tahun ke depan.


"Proyek-proyek ini harus mendapat prioritas untuk segera bisa
diselesaikan. Agar lalu lintas kota bisa semakin lancar yang pada
akhirnya akan juga memperlancar arus investasi," ujar Umar kepada
wartawan di Surabaya, Selasa.


Menurut dia, proyek tersebut di antaranya proyek Jalur Lingkar Luar
Timur (JLLT), Jalur Lingkar Luar Barat (JLLB), Middle East Ring Road
(MERR) dan juga frontage road (FR) Jalan Ahmad Yani.


Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengingatkan agar Risma tidak
terbujuk dan ikut dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Ia
menilai godaan agar Risma ikut bursa Pilgub DKI Jakarta memang sangat
tinggi, apalagi nama Risma sudah cukup populer.


Namun, dia meminta agar Risma tetap profesional harus menolak
ajakan untuk ikut baik itu Pilgub DKI Jakarta ataupun Pilgub Jatim.
"Jika ikut Pilgub DKI Jakarta atau Pilgub Jatim, itu akan jadi preseden
buruk bagi Risma," katanya.


Ia mengatakan rakyat akan menduga bahwa Risma jadi wali kota hanya
untuk batu loncatan ke Pilgub. "Ingat Risma dilantik untuk menjabat lima
tahun dan itu sudah disumpah," katanya.


Risma saat ditanya wartawan enggan berkomentar banyak soal namanya
disebut-sebut sebagai calon gubernur Pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.
Risma mengaku dia hanya fokus untuk mengemban amanah warga Surabaya.


Risma mengaku tidak pernah sedikitpun berfikir untuk menjadi calon
gubernur DKI Jakarta. Risma hanya bercita-cita menyelesaikan tugasnya
membangun Surabaya lima tahun kedepan.


"Saya mau ngomong apa, yang ini aja belum dilantik rek. Kontrak saya kan dengan warga Surabaya," ujarnya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016