Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur berencana membangun sirkuit motocross sekaligus area trail adventure di lahan "sengketa" seluas 42 hektare milik TNI AD di lereng Gunung Wilis, Desa Geger, Kecamatan Sendang.
    
"Kami masih akan bicarakan dulu wacana itu dengan pihak TNI, dalam hal ini Kodim 0807 Tulungagung karena lahan itu sebenarnya masih dalam status sengketa kepemilikan dengan warga sekitar," kata Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo di Tulungagung, Senin.
    
Terkait sengketa lahan yang masih terjadi, Syahri mengaku tidak akan campur tangan.
    
Ia hanya mengatakan bahwa sementara status lamhan masih "status quo", sebagian akan dimanfaatkan untuk sirkuit motocros dan jalur trail adventure.
    
"Nanti sifatnya pemerintah daerah akan pinjam pakai lahan yang milik TNI AD," ujarnya.
    
Tidak dijelaskan besaran anggaran yang dipersiapkan pemerintah daerah untuk membangun sirkuit tersebut.
    
Syahri hanya mengatakan, konsep sirkuit motocross mengacu standar internasional dengan memanfaatkan medan di lereng Gunung Wilis yang memiliki konfigurasi perpanduan antara turunan dan tanjakan ekstrem.
    
"Tidak sewa lo ya. Kerja sama ini sifatnya murni pinjam-pakai. Pemerintah daerah menyediakan anggaran pembangunan sirkuit, TNI AD yang menguasai (memiliki) lahan dan hasil kegiatannya nanti memberi efek positif bagi masyarakat sekitar, terutama dari segi ekonomi," kata Syahri.
    
Menurut Syahri, ide pembangunan sirkuit motocross maupun rute trail adventure di alam terbuka lereng Gunung Wilis memiliki potensi pariwisata dan dampak perekonomian.
    
Kelak ketika jalur selingkar wilis jadi diambil pemerintah provinsi atau bahkan pemerintah pusat, kata Syahri, titik-titik wahana pariwisata dan olahraga sudah dirintis sejak awal.
    
"Kami tentu juga akan bangun infrastruktur jalan yang lebih bagus dari sekarang supaya akses menuju ke sana lancar. Anggap saja ini bagian rintisan pengembangan potensi wisata dan perekonomian daerah," kata Syahri. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016