Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf meminta kepada seluruh lembaga pendidikan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, demi kelangsungan lembaga tersebut di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Kami sebagai pemerintah provinsi Jatim meminta kepada seluruh lembaga pendidikan, baik formal maupun informal menyiapkan lulusan SDM yang berkualitas agar siap menghadapi keberlangsungan MEA," katanya seusai menghadiri wisuda Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) di Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan lembaga yang dibutuhkan masyarakat itu yang mampu mencetak orang supaya bisa memiliki ketrampilan yang kompeten. Dalam mencetak para profesionalisme berkualitas juga harus sesuai standar Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
"Untuk menghadapi MEA syaratnya pendidikan harus sesuai dengan standar kompetensi profesi. Jika pemuda terus dibina dengan baik dan benar, maka generasi Indonesia dinilai mampu bersaing dengan negara luar untuk menghadapi pasar global," tutur Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Sementara Brand Manager LP3I Surabaya, Royke Hermawan Titaley menyatakan bahwa lulusan LP3I sudah dibekali empat kompetensi, sebagai langkah menjaga kualitas SDM yang nantinya akan bersaing dengan tenaga kerja lainnya.
Menurut dia, empat kompetensi itu adalah kompetensi komputer, Test of English for International Communication (TOEIC) dan dua kompetensi sesuai dengan program studi yang diambil para profesional muda, seperti teknik informatika, business management, komputer akuntansi, sekretaris, office management dan lainnya.
"Dari 152 profesional muda yang diwisuda sekitar 87,10 persen sudah bekerja, 9 persen memilih jadi wirausahawan dan sisanya masih magang di perusahaan. Keberhasilan kami dalam membina para profesional muda ini sebagai langkah mendukung pemerintah dalam menghadapi tantangan MEA," paparnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika pihaknya menjamin lulusan profesional LP3I akan diberi gaji di atas UMK (Uang Minimum Kabupaten) atau 25 persen dari UMK, karena menawarkan profesionalisme sesuai dengan kompetensinya.
"Kami tidak asal-asalan dan kami menjamin bahwa lulusan kami memang layak mendapatkan gaji di atas UMK, karena sebelumnya telah dibekali empat kompetensi sesuai LSP di bidangnya," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami sebagai pemerintah provinsi Jatim meminta kepada seluruh lembaga pendidikan, baik formal maupun informal menyiapkan lulusan SDM yang berkualitas agar siap menghadapi keberlangsungan MEA," katanya seusai menghadiri wisuda Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) di Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan lembaga yang dibutuhkan masyarakat itu yang mampu mencetak orang supaya bisa memiliki ketrampilan yang kompeten. Dalam mencetak para profesionalisme berkualitas juga harus sesuai standar Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
"Untuk menghadapi MEA syaratnya pendidikan harus sesuai dengan standar kompetensi profesi. Jika pemuda terus dibina dengan baik dan benar, maka generasi Indonesia dinilai mampu bersaing dengan negara luar untuk menghadapi pasar global," tutur Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Sementara Brand Manager LP3I Surabaya, Royke Hermawan Titaley menyatakan bahwa lulusan LP3I sudah dibekali empat kompetensi, sebagai langkah menjaga kualitas SDM yang nantinya akan bersaing dengan tenaga kerja lainnya.
Menurut dia, empat kompetensi itu adalah kompetensi komputer, Test of English for International Communication (TOEIC) dan dua kompetensi sesuai dengan program studi yang diambil para profesional muda, seperti teknik informatika, business management, komputer akuntansi, sekretaris, office management dan lainnya.
"Dari 152 profesional muda yang diwisuda sekitar 87,10 persen sudah bekerja, 9 persen memilih jadi wirausahawan dan sisanya masih magang di perusahaan. Keberhasilan kami dalam membina para profesional muda ini sebagai langkah mendukung pemerintah dalam menghadapi tantangan MEA," paparnya.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, jika pihaknya menjamin lulusan profesional LP3I akan diberi gaji di atas UMK (Uang Minimum Kabupaten) atau 25 persen dari UMK, karena menawarkan profesionalisme sesuai dengan kompetensinya.
"Kami tidak asal-asalan dan kami menjamin bahwa lulusan kami memang layak mendapatkan gaji di atas UMK, karena sebelumnya telah dibekali empat kompetensi sesuai LSP di bidangnya," tandasnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016