Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, meningkatkan kewaspadaan menghadapi banjir luapan Bengawan Solo, yang kemungkinan akan meluap kembali di daerahnya, dengan waktu lebih lama dibandingkan luapan pekan lalu.

"Saya sudah menginstruksikan seluruh jajaran pemkab meningkatkan kewaspadaan, sebab ada kencenderungan luapan Bengawan Solo yang akan terjadi lebih besar dibandingkan dengan luapan yang lalu," kata Bupati Bojonegoro Suyoto, di Bojonegoro, Jumat.

Apalagi, lanjut dia,kemungkinan banjir luapan Bengawan Solo di daerahnya bisa lebih lama, dibandingkan dengan banjir sebelumnya, karena adanya air laut pasang menjelang bulan purnama.

"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah saya instruksikan untuk menyiapkan berbagai kebutuhan, dalam menghadapi banjir luapan Bengawan Solo," katanya, menegaskan.

Bahkan, pemkab juga membuka dapur komunitas di sejumlah lokasi, seperti di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander, kota, Balen, dan lokasi lainnya yang biasanya menjadi lokasi berkumpulnya pengungsi.

Di dapur komunitas, lanjut dia, berbagai peralatan termasuk bahan makanan mentah disediakan pemkab. 

"Tapi, pelaksanaannya ditangani masyarakat sendiri. Pemkab sudah menyiapkan 5 ton beras untuk kebutuhan dapur komunitas, juga kebutuhan lainnya," ucapnya.

Kasi operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo, di Bojonegoro bisa masuk siaga III (15,00 meter).

"Daerah hilir, Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban sampai Lamongan, sekarang ini posisi airnya masuk siaga banjir," katanya, menegaskan.

Berdasarkan data, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro terus merangkak naik dengan ketinggian mencapai 13,65 meter, Jumat pukul 15.00 WIB. Padahal, ketinggian air di daerah setempat tiga jam sebelumnya 13,51 meter.

Begitu pula, ketinggian air di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota, dalam waktu yang sama juga naik mencapai 27,97  meter. Tiga jam sebelumnya ketinggian air di Karangnongko 27,86 meter.

"Ketinggian air di Ndungus, Ngawi, juga siaga banjir dengan ketinggian 7,95 meter (II)," jelasnya. 

Di daerah hilir, Babat, Plangwot/Karanggeneng, Laren dan Kuro, semuanya di Lamongan, statusnya juga siaga banjir masing-masing dengan ketinggian 7,46 meter (siaga I), 5,18 meter (siaga II), 3,94 meter (siaga I) dan 1,64 meter (siaga I). (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016