Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah di Bojonegoro menyatakan banjir susulan Bengawan Solo mengancam hilir, Jawa Timur disebabkan meningkatnya ketinggian air di Jurug, Solo, Jawa Tengah, juga Ngawi.

"Ketinggian air di Jurug, Solo, masuk siaga III, dengan ketinggian sekitar 8 meter, pagi tadi pukul 01.00 WIB," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Kamis.

Ia juga menambahkan ketinggian air Bengawan Solo, di Ndungus, Ngawi, dalam waktu bersamaan juga naik, menjadi 6,70 meter (siaga I), Rabu pukul 09.00 WIB. 

"Naiknya air di Ndungus, Ngawi, dipengaruhi hujan deras yang terjadi di daerah Ponorogo, dan sekitarnya," jelas Petugas UPT Pengelolaan Sumber Air Wilayah Bengawan Solo di Ngawi Andik, menambahkan. 

Lebih lanjut Mucharom menjelaskan kenaikan air Bengawan Solo di Jurug, Solo, juga di Ngawi akan mempengaruhi ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Ngawi, yang sekarang berangsur-angsur surut.

"Kami sekarang melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur," katanya, menegaskan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro Andik Sudjarwo, menyatakan telah menerima laporan peningkatan air Bengawan Solo di Jurug, Solo, Jawa Tengah, yang masuk siaga III, juga Ngawi.

Oleh karena itu, ia memprediksi adanya peningkatan ketinggian air Bengawan Solo di hulu itu, akan mengakibatkan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya, masuk siaga II-kuning, pada  Kamis (12/2).

Terkait hal itu, ia menginstruksikan tim penanggulangan bencana di kecamatan dan desa yang daerahnya rawan banjir Bengawan Solo, untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Camat di sepanjang Bengawan Solo dan kepala desa (kades), menginformasikan kepada masyarkat adanya ancaman banjir susulan Bengawan Solo," katanya, menegaskan.

Data di BPBD, banjir luapan Bengawan Solo, selama empat hari terakhir, telah merendam 40 desa yang tersebar di 10 kecamatan, dengan ketinggian pada papan duga di Bojonegoro tertinggi 14,80 meter (siaga II). 
 
"BPBD sudah menyiapkan berbagai kebutuhan dalam menghadapi banjir Bengawan Solo, mulai personel juga lainnya," katanya, menegaskan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016