Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur membuka dapur umum di lokasi banjir bandang di Desa Sugihan, Kecamatan Temayang, yang menerjang 310 rumah warga, di antaranya, lima rumah roboh, Selasa (9/2).

"Dapur umum kami buka, karena warga korban banjir bandang masih membersihkan lumpur yang masuk ke rumahnya, sehingga belum bisa bekerja," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di lokasi kejadian, Rabu.

Ia memperkirakan dapur umum memasak sekitar 1.000 nasi bungkus, untuk membantu warga, juga personel yang ikut kerja bakti membersihkan lumpur yang memenuhi rumah warga dan jalan sepanjang 500 meter yang tertutup lumpur.

"Kami juga menyalurkan 310 paket beras masing-masing 15 kilogram, untuk membantu warga yang menjadi korban banjir bandang," jelas dia.

Dalam kerja bakti itu, katanya, BPBD mengerahkan 40 personel, dengan dibantu personel dari Kodim 0813, kepolisian resor (polres), dan masyarakat.

Menurut dia, jalan yang menghubungkan Bojonegoro-Nganjuk, bekas banjir bandang di desa setempat, yang tertutup lumpur dengan ketebalan sekitar 30 centimeter, panjangnya sekitar 500 meter.

"Sampai saat ini kerja bakti membersihkan lumpur di jalan dan rumah warga masih belum selesai. Kerja bakti membersihkan lumpur dilengkapi alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU)," jelasnya.

Terkait lima rumah warga yang roboh, menurut dia, akan memperoleh santunan uang masing-masing sekitar Rp5 juta per kepala keluarga (KK).

"Proses penyaluran santuan uang paling lama sebulan," jelas Sekretaris BPBD Nadif Ulfia, menambahkan.

BPBD, lanjut dia , juga menyalurkan bantuan sembako bagi korban banjir bandang yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Malo dan Kedewan, sehari lalu, dengan jumlah 191 paket. 

Masing-masing paket, terdiri dari beras 5 kilogram, mie instans lima bungkus, gula 2 kilogram, dua kaleng sarden dan dua bungkus teh.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016