Bojonegoro (Antara Jatim) - Kesenian Barongsai dan Liong Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hok Swie Bio di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperoleh "angpauw" sekitar Rp5 juta, ketika pawai berkeliling kota untuk merayakan Hari Raya Imlek, Senin.
    
"Kurang lebihnya, ya, sekitar itu," kata Ketua Kesenian Barongsai dan Liong Kelenteng Hok Swie Bio Bojonegoro Humpa, di sela-sela menggelar pertunjukan di Bojonegoro.
    
Ia menjelaskan rombongan kesenian Barongsai dan Liong, menempuh perjalanan sekitar 5 kilometer, dari Kelenteng Hok Swie Bio, melewati sejumlah jalan protokol, termasuk masuk jalan perkampung, kemudian kembali lagi ke kelenteng.
    
Di kelenteng, kata dia, rombongan Barongsai dan Liong, termasuk penabuh dengan jumlah sekitar 40 personel, menggelar berdemontrasi.
    
Namun, katanya, kalau di sepanjang perjalanan rombongan kesenian Barongsai dan Liong, hanya berjalan kaki tanpa menggelar demontrasi, karena sudah mulai kepayahan.
    
"Kalau sekarang tidak berdemontrasi, karena anak-anak kepayahan. Nanti, sesampai kelenteng demontrasi lagi," ucap Humpa, menegaskan.
    
Apalagi, lanjut dia, kesenian Barongsai dan Liong, sehari sebelumnya juga menggelar pertunjukan, tapi hanya di halaman kelenteng.
    
"Banyak warga yang memberi "angpauw". Saya tidak hapal jumlahnya," ucap Agus, yang membawa Liong di barisan depan. 
    
Pantauan Antara, di sepanjang perjalanan ribuan warga menyaksikan rombongan kesenian Barongsai dan Liong.
    
Bahkan, puluhan anak-anak kecil juga mengiringi rombongan kesenian itu, terutama ketika masuk jalan perkampungan. 
    
Seorang petugas Kelenteng Hok Swie Bio Bojonegoro Endang Yulianawati, menjelaskan pertunjukan kesenian Barongsai dan Liong digelar di halaman kelenteng, setelah pelaksanaan sembahyang bersama menyambut Hari Raya Imlek, 7 Februari pukul 15.00 WIB.
    
"Peserta sembahyang Imlek berkisar 35-40 orang dari warga lokal," ucapnya, menegaskan.
    
Setelah itu, lanjut dia, Kelenteng  Hok Swie Bio, juga akan menggelar kembali sembahyang Hari Raya Imlek, juga berjamaah malam hari pukul 24.00 WIB.
    
"Peserta sembahyangnya juga sama dengan peserta sembahyang sebelumnya," jelasnya.
    
Di Bojonegoro dalam menyambut Hari Raya Imlek seorang warga juga memasang lampion dan puluhan payung di depan sebuah pertokoan.
     
"Ada sekitar 80 payung yang kami pasang," ucap pekerja yang memasang hiasan Hari Raya Imlek di sebuah pertokoan itu. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016