Malang (Antara Jatim) - Bermain cukup agresif, Satria Muda Pertamina Jakarta mengakhiri pertandingan terakhir mereka di seri II Indonesia Basketball League (IBL) dengan mengalahkan klub asal Sumatera Selatan, Hangtuah 71-52 di GOR Bima Sakti Malang, Jumat malam.

Tim asuhan Cokorda Raka Satrya Wibawa itu dalam mengarungi perjalanannya di seri II di Malang, ternoda atas dua kali kekalahan yang di alaminya ketika melawan CLS Knights Surabaya dan Stadium Happy 8 Jakarta akibat kurang konsistensi permainan Satria Muda, khususnya barisan pemain muda mereka.

Tidak ingin mengulangi kesalahahan yang sama, Satria Muda Pertamina Jakarta pun langsung panas di kuarter pertama. Riza Raharjo, Kevin Sitorus dan kapten tim Satria Muda Pertamina Arki Dikania Wisnu bermain cukup agresif melawan Hangtuah.

Ketiga pemain tersebut mampu meredam permainan cepat yang menjadi ciri khas Hangtuah Sumsel yang di komandoi oleh point guard lincahnya Richardo. Hingga halftime, Satria Muda Pertamina akhirnya unggul sementara 34-25.

Pada pertengahan kuarter ketiga Satria Muda Pertamina harus kehilangan salah satu pemain andalannya, yakni Vamiga Michel. Small Foward setinggi 192 cm tersebut berbenturan keras dengan pemain Hangtuah, Yan Steven Pattikawa, dan mengakibatkan cedera bahu yang cukup parah (dislokasi).

Hilangnya Vamiga merupakan pukulan yang sangat telak bagi Satria Muda Pertamina. Tidak hanya karena ia merupakan pemain yang subur, namun pemain nomor punggung 4 tersebut, juga memiliki kemampuan yang mumpuni saat membantu area pertahanan timnya.

Untungnya Satria Muda tampil konsisten di sisa kuarter berikutnya dan menutup game ini dengan skor kemenangan yang meyakinkan 71-52. "Kita diuntungkan dengan absennya dua andalan Hangtuah, yakni Mei Joni dan Yayan (Andrie Ekayana). Kami juga masih kurang dalam urusan defense,"kata pelatih Satria Muda Pertamina Cokorda Raka.

Ia mengakui hilangnya Vamiga agak mempengaruhi kekuataan tim asuhannya, tapi anak asuhnya bisa melakukan penyesuaian untuk menutupi posisinya. "Kami juga mendapatkan pembelajaran pada seri II ini, yakni konsistensi permainan (defense dan offense)," ujarnya.

Sementara itu, pelatih HTS Tondi Raja Syailendra mengaku game ini lebih baik dari game sebelumnya. "Kami bermain dengan penuh fighting spirit. Absennya Mei Joni dan Yayan memang membuat kekuatan Hangtuah timpang, namun lawan Aspac kami harus tetap semangat dan mengeluarkan semua kemampuan terbaik,” ucapnya.

Kevin Sitorus menjadi top scorer bagi Satria Muda Pertamina pada pertandingan ini dengan torehan 12 point. Disusul rekannya Vinton Nolland Surawi (10). Sementara di kubu Hangtuah Sumsel, nama rookie HTS Randika Aprillian menjadi topskor buat timnya (12 angka).

Ini adalah pertandingan terakhir yang dilakoni Satria Muda Pertamina Jakarta. Dengan kemenangan ini Satria Muda mencatatkan tujuh kali kemenangan dan empat kali kekalahan (18 poin). Sementara Hangtuah Sumsel sudah menderita delapan kali kekalahan dan tiga kali menang (14 poin).

Pada pertandingan selanjutnya Hangtuah Sumsel akan berhadapan dengan M88 Aspac Jakarta yang berlangsung, Sabtu (6/2). (*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016