Malang (Antara Jatim) - Tim basket Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta (PJE) kembali meraih kemenangan meyakinkan dengan menekuk Pacifik Caesar Surabaya dengan skor akhir 75-47 dalam lanjutan Series II Indonesia Basketball League (IBL) 2016 di GOR Bima Sakti Kota Malang, Kamis petang.
Menyandang predikat sebagai tim dengan efesiensi tertinggi kedua di IBL, PJE sempat kesulitan mencetak poin pada kuarter pertama, bahkan PJE baru mampu membuka skor pada menit ketiga kuarter pertama melalui usaha Amin Prihantono. Selanjutnya, poin demi poin berhasil diraih PJE dengan lancar.
Apalagi, para pemain Pacific banyak melakukan turnover (banyak kesalahan), sehingga memudahkan PJE untuk mencetak poin. PJE menutup kuarter pertama dengan keunggulan 16-9.
Memasuki kuarter kedua, PJE semakin perkasa. Ary Chandra yang baru dimainkan pada kuarter ini, langsung menggebrak dengan dua tembakan tiga angka yang akurat.
Sedangkan Pacific semakin sulit untuk mendapatkan point. Hanya lima points yang dicetak oleh para pemain Pacific di kuarter ini. Sementara, PJE mampu menggelontorkan 18 point, yang membuat mereka unggul 34-14 sebelum half time.
Setelah rehat, para pemain Pacific tampil lebih baik. Anak-anak Surabaya itu berhasil mencetak 18 points di kuater ketiga. Namun, serangan PJE tidak mengendur, sehingga sedikit memperlebar keunggulan menjadi 57-32 pada akhir kuarter ketiga.
Mengawali kuarter terakhir, Pacific memperkecil kedudukan menjadi 58-41 setelah Donny Ristanto mencetak dua points. Akan tetapi, selisih point kembali jauh karena para pemain PJE kembali mendulang point demi point dengan mudah dan akhirnya PJE mengakhiri pertandingan dengan angka kemenangan 75-47.
Meski menurunkan starting five terbaiknya, pelatih PJE Benjamin Alvarezsipin tetap rutin melakukan rotasi. Semua pemain PJE mendapat kesempatan bermain pada game ini. Selain itu, hampir semua pemain PJE berhasil mencetak angka, hanya rookie Ricky Istiadi yang gagal mendulang point pada laga ini.
Dalam game ini, Faisal Julius Achmad berpredikat sebagai pencetak angka terbanyak PJE, yakni 16 point. Dua pemain PJE lainnya, Adhi Pratama dan Amin Prihantono juga tampil impressive dengan sama-sama mencetak 13 angka. Sementara, di kubu Pacific, Charlie Fanny menorehkan delapan points.
"Kami selalu menganggap semua tim sama, yang terpenting kita bermain bagus dan menang di setiap pertandingan. Saya banyak merotasi pemain agar mereka tetap bugar karena kami akan berhadapan dengan CLS," kata pelatih kepala PJE, Benjamin Alvarezsipin.
Sementara itu, kapten tim Pacifik Caesar Surabaya Indra Muhammad mengaku kalah kelas dari lawan karena PJE adalah tim yang kuat. "Kami selalu mengambil sisi positifnya dari setiap pertandingan yang kita dijalani. Semoga ke depannya Pacific bisa memperbaiki sistem permainan," ujarnya.
Dengan torehan kemenangan dan skor cukup telak ini, PJE semakin kokoh berada di puncak klasemen sementara musim regular IBL 2016, dengan koleksi 19 point dari 10 kali bertanding. Pada pertandingan terakhirnya di seri II, PJE akan berhadapan dengan CLS Knights Surabaya, Sabtu (6/2). Sementara, di hari yang sama Pacific berhadapan dengan Satya Wacana Salatiga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Menyandang predikat sebagai tim dengan efesiensi tertinggi kedua di IBL, PJE sempat kesulitan mencetak poin pada kuarter pertama, bahkan PJE baru mampu membuka skor pada menit ketiga kuarter pertama melalui usaha Amin Prihantono. Selanjutnya, poin demi poin berhasil diraih PJE dengan lancar.
Apalagi, para pemain Pacific banyak melakukan turnover (banyak kesalahan), sehingga memudahkan PJE untuk mencetak poin. PJE menutup kuarter pertama dengan keunggulan 16-9.
Memasuki kuarter kedua, PJE semakin perkasa. Ary Chandra yang baru dimainkan pada kuarter ini, langsung menggebrak dengan dua tembakan tiga angka yang akurat.
Sedangkan Pacific semakin sulit untuk mendapatkan point. Hanya lima points yang dicetak oleh para pemain Pacific di kuarter ini. Sementara, PJE mampu menggelontorkan 18 point, yang membuat mereka unggul 34-14 sebelum half time.
Setelah rehat, para pemain Pacific tampil lebih baik. Anak-anak Surabaya itu berhasil mencetak 18 points di kuater ketiga. Namun, serangan PJE tidak mengendur, sehingga sedikit memperlebar keunggulan menjadi 57-32 pada akhir kuarter ketiga.
Mengawali kuarter terakhir, Pacific memperkecil kedudukan menjadi 58-41 setelah Donny Ristanto mencetak dua points. Akan tetapi, selisih point kembali jauh karena para pemain PJE kembali mendulang point demi point dengan mudah dan akhirnya PJE mengakhiri pertandingan dengan angka kemenangan 75-47.
Meski menurunkan starting five terbaiknya, pelatih PJE Benjamin Alvarezsipin tetap rutin melakukan rotasi. Semua pemain PJE mendapat kesempatan bermain pada game ini. Selain itu, hampir semua pemain PJE berhasil mencetak angka, hanya rookie Ricky Istiadi yang gagal mendulang point pada laga ini.
Dalam game ini, Faisal Julius Achmad berpredikat sebagai pencetak angka terbanyak PJE, yakni 16 point. Dua pemain PJE lainnya, Adhi Pratama dan Amin Prihantono juga tampil impressive dengan sama-sama mencetak 13 angka. Sementara, di kubu Pacific, Charlie Fanny menorehkan delapan points.
"Kami selalu menganggap semua tim sama, yang terpenting kita bermain bagus dan menang di setiap pertandingan. Saya banyak merotasi pemain agar mereka tetap bugar karena kami akan berhadapan dengan CLS," kata pelatih kepala PJE, Benjamin Alvarezsipin.
Sementara itu, kapten tim Pacifik Caesar Surabaya Indra Muhammad mengaku kalah kelas dari lawan karena PJE adalah tim yang kuat. "Kami selalu mengambil sisi positifnya dari setiap pertandingan yang kita dijalani. Semoga ke depannya Pacific bisa memperbaiki sistem permainan," ujarnya.
Dengan torehan kemenangan dan skor cukup telak ini, PJE semakin kokoh berada di puncak klasemen sementara musim regular IBL 2016, dengan koleksi 19 point dari 10 kali bertanding. Pada pertandingan terakhirnya di seri II, PJE akan berhadapan dengan CLS Knights Surabaya, Sabtu (6/2). Sementara, di hari yang sama Pacific berhadapan dengan Satya Wacana Salatiga.(*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016