Madiun (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang daging sapi di Pasar Baru Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengurangi stok yang dijualnya guna mengurangi kerugian menyusul semakin tingginya harga komoditas tersebut di pasaran. 

Seorang pedagang daging sapi di pasar setempat, Karmi, Jumat, mengatakan, saat harga daging sapi di kisaran Rp90 ribu per kilogram, pihaknya selalu menyediakan stok di atas 20 kilogram. Kini ia hanya menyediakan stok 10 kilogram. 

"Saya tidak berani menyediakan stok banyak, sebab pembeli daging sedang sepi sejak harganya mencapai Rp100 ribu lebih per kilogramnya. Paling-paling cuma menyediakan 10 kilogram saja," ujar Karmi kepada wartawan. 

Menurut dia, harga daging sapi di pasar setempat saat ini mencapai Rp110 ribu per kilogram. Dengan harga setinggi itu, pembeli menurun drastis. 

Agar tidak rugi, ia sengaja menyediakan daging sesuai kebutuhan jumlah pembeli. Sebab, jika stok tetap sama seperti sebelum harga naik, ia rugi karena dagingnya selalu tidak habis terjual dan sisa tersebut tidak bisa dijual lagi karena kualitasnya sudah tidak bagus. 

Pihaknya berharap harga daging sapi kembali turun seperti dulu yang berada di kisaran Rp85 ribu hingga Rp90 ribu per kilogram. 

Sementara, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan, dan Pariwisata (Diskoperindagpar) Kabupaten Madiun, Agus Suyudi, mengatakan, dinasnya tidak dapat membendung kenaikan harga daging sapi, sebab hal itu mengikuti situasi pasar. 

"Harga daging sapi terus naik karena itu mengikuti pasar. Dinas tidak dapat memastikan kapan akan normal kembali," kata Agus Suyudi. 

Sisi lain, pembatalan aturan pengenaan pajak tambahan nilai (PPN) 10 persen bagi sapi impor di wilayah Madiun juga belum berdampak karena stok daging sapi di pasaran yang minim. 

Meski demikian, pihaknya akan terus memantau fluktuasi harga daging sapi di pasaran. Tidak hanya daging sapi saja yang dipantau, namun juga komoditas lain untuk kebutuhan bahan pokok. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016