Malang (Antara Jatim) - Universitas Brawijaya (UB) Malang menerima hadiah berupa hibah lahan hutan seluas 514 hektare dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berlokasi di Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.
Hibah lahan hutan yang sebelumnya dikelola oleh Perum Perhutani tersebut, diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar kepada Rektor UB Prof Mohammad Bisri di sela rapat terbuka senat dalam rangka dies natalis ke-53 UB di Gedung Samantha Krida kampus setempat.
"Kami sangat berterima kasih dipercaya untuk mengelola lahan hutan yang sangat luas ini, namun yang menjadi kendala bagi kami adalah keamanan hutan, sebab kami tidak memiliki polisi hutan. Secara bertahap hal-hal yang berkaitan denga pengelolaan hutan ini akan kami penuhi agar pengelolaannya bisa maksimal," kata Rektor UB Prof Mohammad Bisri,.
Ia mengatakan hutan itu nantinya akan menjadi hutan pendidikan, bahkan dengan adanya hibah tersebut, pihaknya berencana membuka program studi Kehutanan, apalagi saat ini Indonesia masih kekurangan tenaga dalam bidang kehutanan. Hanya saja, kapan realisasinya masih menunggu tahapan dan persiapan matang,
Bisri mengemukakan, selain sebagai hutan pendidikan untuk penelitian dan hutan lindung, hutan tersebut juga akan dikomersialkan dengan cara menjadikan sebagian lahan hutan itu sebagai hutan produktif serta sejumlah fasilitas lain yang mampu mendatangkan keuntungan, seperti untuk area pembesaran sapi, perkebunan kopi dan kakao, serta lahan pakan ternak modern .
Dari semua usaha komersial hutan tersebut, lanjut Bisri, paling tidak bisa menghasilkan pendapatan minimal Rp1 miliar, sebab untuk biaya pajak lahan hutan tersebut, mencapai Rp100 juta per tahun.
"Yang pasti kami akan berkoordinasi dan membahas soal pengelolaan hutan yang sangat luas tersebut, termasuk manajemen pengelolaannya bagaimana, serta persentase untuk hutan pendidikan berapa dan komersial berapa. Kami akan matangkan rencana dan manajemennya dengan membentuk tim," ujar Bisri.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Hibah lahan hutan yang sebelumnya dikelola oleh Perum Perhutani tersebut, diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar kepada Rektor UB Prof Mohammad Bisri di sela rapat terbuka senat dalam rangka dies natalis ke-53 UB di Gedung Samantha Krida kampus setempat.
"Kami sangat berterima kasih dipercaya untuk mengelola lahan hutan yang sangat luas ini, namun yang menjadi kendala bagi kami adalah keamanan hutan, sebab kami tidak memiliki polisi hutan. Secara bertahap hal-hal yang berkaitan denga pengelolaan hutan ini akan kami penuhi agar pengelolaannya bisa maksimal," kata Rektor UB Prof Mohammad Bisri,.
Ia mengatakan hutan itu nantinya akan menjadi hutan pendidikan, bahkan dengan adanya hibah tersebut, pihaknya berencana membuka program studi Kehutanan, apalagi saat ini Indonesia masih kekurangan tenaga dalam bidang kehutanan. Hanya saja, kapan realisasinya masih menunggu tahapan dan persiapan matang,
Bisri mengemukakan, selain sebagai hutan pendidikan untuk penelitian dan hutan lindung, hutan tersebut juga akan dikomersialkan dengan cara menjadikan sebagian lahan hutan itu sebagai hutan produktif serta sejumlah fasilitas lain yang mampu mendatangkan keuntungan, seperti untuk area pembesaran sapi, perkebunan kopi dan kakao, serta lahan pakan ternak modern .
Dari semua usaha komersial hutan tersebut, lanjut Bisri, paling tidak bisa menghasilkan pendapatan minimal Rp1 miliar, sebab untuk biaya pajak lahan hutan tersebut, mencapai Rp100 juta per tahun.
"Yang pasti kami akan berkoordinasi dan membahas soal pengelolaan hutan yang sangat luas tersebut, termasuk manajemen pengelolaannya bagaimana, serta persentase untuk hutan pendidikan berapa dan komersial berapa. Kami akan matangkan rencana dan manajemennya dengan membentuk tim," ujar Bisri.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016