Blitar (Antara Jatim) - Tim medis yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten
Blitar, Jawa Timur, memantau kesehatan Ahmad Rifai (27), warga Desa
Tunjung, Kecamatan Udanawu, yang menderita tumor di kaki dan
menganjurkannya untuk dilakukan operasi.
"Penyakit itu disebut neurofibroma, tumor di ujung saraf, jika dibiarkan akan bertambah besar," kata Ketua IDI Kabupaten Blitar Dwiyanto Utomo di Blitar, Selasa.
Dwiyanto yang berkunjung ke rumah Ahmad Rifai mengatakan, tumor yang diderita pasien tersebut merupakan lemak dan secepatnya harus diobati. Solusi yang ia berikan harus diambil atau menjalani operasi.
"Memang satu-satunya pengobatan ya diambil, karena jika tidak akan bertambah besar," ujarnya.
Ia meminta agar keluarga segera membawa pasien untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wlingi, Kabupaten Blitar, guna pemeriksaan lebih lanjut. Nantinya di rumah sakit akan diperiksa secara keseluruhan dan akan ditangani secara komprehensif.
"Nanti akan kami cek semua, jantung, paru, darah dan akan kami periska apakah ini jenis jikan atau ganas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Kuspardani mengatakan pemerintah juga memberikan motivasi pada keluarga agar mau membawa yang bersangkutan ke rumah sakit.
"Kami berikan motivasi agar mau dirujuk ke rumah sakit, namun keluarga baru satu pekan nanti akan memberikan jawaban," ujarnya.
Ahmad Rifai menderita tumor. Di sekujur tubuhnya muncul banyak benjolan dengan beragam ukuran dari sebesar biji kelereng, bola kasti, sampai ada yang sebesar bola.
Tumor itu terletak di kakinya. Akibat sakitnya, anak dari Aminatun (67) itu tidak dapat beraktivitas seperti orang normal lainnya. Ia sulit beranjak dari tempat tidur. Setiap harinya ia hanya berbaring ataupun duduk di lantai yang beralaskan tikar.
Selama ini, Ahmad hanya tinggal dengan ibunya, sedangkan ayahnya sudah meninggal sejak lama. Keluarganya juga sudah berusaha untuk menyembuhkan hingga banyak harta benda yang terjual, namun penyakitnya bertambah parah.
Sementara itu, selain memeriksa kesehatan Ahmad, tim IDI yang didampingi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar juga memberikan bantuan berupa makanan ringan serta sejumlah uang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Penyakit itu disebut neurofibroma, tumor di ujung saraf, jika dibiarkan akan bertambah besar," kata Ketua IDI Kabupaten Blitar Dwiyanto Utomo di Blitar, Selasa.
Dwiyanto yang berkunjung ke rumah Ahmad Rifai mengatakan, tumor yang diderita pasien tersebut merupakan lemak dan secepatnya harus diobati. Solusi yang ia berikan harus diambil atau menjalani operasi.
"Memang satu-satunya pengobatan ya diambil, karena jika tidak akan bertambah besar," ujarnya.
Ia meminta agar keluarga segera membawa pasien untuk dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wlingi, Kabupaten Blitar, guna pemeriksaan lebih lanjut. Nantinya di rumah sakit akan diperiksa secara keseluruhan dan akan ditangani secara komprehensif.
"Nanti akan kami cek semua, jantung, paru, darah dan akan kami periska apakah ini jenis jikan atau ganas," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Kuspardani mengatakan pemerintah juga memberikan motivasi pada keluarga agar mau membawa yang bersangkutan ke rumah sakit.
"Kami berikan motivasi agar mau dirujuk ke rumah sakit, namun keluarga baru satu pekan nanti akan memberikan jawaban," ujarnya.
Ahmad Rifai menderita tumor. Di sekujur tubuhnya muncul banyak benjolan dengan beragam ukuran dari sebesar biji kelereng, bola kasti, sampai ada yang sebesar bola.
Tumor itu terletak di kakinya. Akibat sakitnya, anak dari Aminatun (67) itu tidak dapat beraktivitas seperti orang normal lainnya. Ia sulit beranjak dari tempat tidur. Setiap harinya ia hanya berbaring ataupun duduk di lantai yang beralaskan tikar.
Selama ini, Ahmad hanya tinggal dengan ibunya, sedangkan ayahnya sudah meninggal sejak lama. Keluarganya juga sudah berusaha untuk menyembuhkan hingga banyak harta benda yang terjual, namun penyakitnya bertambah parah.
Sementara itu, selain memeriksa kesehatan Ahmad, tim IDI yang didampingi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar juga memberikan bantuan berupa makanan ringan serta sejumlah uang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016