PBB, New York, (Antara/Xinhua-OANA) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Ahad (6/12) mengutuk tiga serangan bunuh diri oleh Boko Haram terhadap Pulau Koulfoua di Wilayah Chad di Danau Chad.
Pada Sabtu (5/12), empat pembom bunuh diri menyerang Pulau Koulfoua, menewaskan diri mereka dan 19 orang yang tak bersalah, serta melukai 130 orang lagi.
"Tindakan tercela ini kembali memperlihatkan kekejaman Boko Haram," kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban.
Ban juga kembali menyampaikan seruannya kepada semua negara yang terpengaruh oleh Boko Haram agar menangani pangkal masalah momok itu dengan cara yang terpadu, kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Wilayah Danau Chad adalah lokasi serangan rutin yang dilancarkan oleh anggota Boko Haram. Serangan yang sering dilancarkan itu membuat Pemerintah Chad mengumumkan keadaan darurat di Wilayah Danau Chad --yang berbatasan dengan Kamerun, Niger dan Nigeria.
Pada 18 November, Majelis Nasional Chad memperpanjang keadaan darurat selama empat bulan.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Pada Sabtu (5/12), empat pembom bunuh diri menyerang Pulau Koulfoua, menewaskan diri mereka dan 19 orang yang tak bersalah, serta melukai 130 orang lagi.
"Tindakan tercela ini kembali memperlihatkan kekejaman Boko Haram," kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara Ban.
Ban juga kembali menyampaikan seruannya kepada semua negara yang terpengaruh oleh Boko Haram agar menangani pangkal masalah momok itu dengan cara yang terpadu, kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin pagi.
Wilayah Danau Chad adalah lokasi serangan rutin yang dilancarkan oleh anggota Boko Haram. Serangan yang sering dilancarkan itu membuat Pemerintah Chad mengumumkan keadaan darurat di Wilayah Danau Chad --yang berbatasan dengan Kamerun, Niger dan Nigeria.
Pada 18 November, Majelis Nasional Chad memperpanjang keadaan darurat selama empat bulan.(*)
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015