Bojonegoro (Antara Jatim) - Satu rumah di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu sekitar pukul 15.00 WIB, roboh, serta puluhan rumah lainnya rusak, akibat diterjang angin kencang bersamaan dengan hujan deras yang berlangsung sekitar 30 menit.

"Data yang kami terima ada satu rumah warga di Desa Nglarangan, Kecamatan Kanor, yang roboh, diterjang angin kencang," kata Kasi Ketenteraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Kanor, Saat Mujadid, di Bojonegoro.

Selain itu, lanjut dia, banyak rumah warga di Desa Nglarangan, Samberan, juga desa lainnya, di Kecamatan Kanor, yang rusak dengan kondisi gentengnya berhamburan, akibat angin kencang.

"Rumah warga yang gentengnya berhamburan diterjang angin kencang di Kanor, cukup banyak," ucapnya.

Ia menjelaskan petugas kantor kecamatan dibantu perangkat desa, sekarang ini masih melakukan pendataan korban bencana angin kencang, termasuk menghitung bersarnya kerugian.

"Kami masih melakukan pendataan, sekaligus mengkoordinasikan dengan desa lainnya, kemungkinan ada korban angin kencang. Yang jelas, tidak ada korban jiwa," jelas dia.

Seorang warga Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Achmad, menjelaskan angin kencang disertai hujan deras juga melanda desanya.

"Ada satu warung dan satu pohon cukup besar yang roboh. Kalau rumah warga di Desa Samberan, tidak ada yang roboh, tapi banyak yang gentengnya berhamburan," ujarnya.

Menurut dia, angin kencang yang melanda di desanya disertai hujan deras berlangsung sekitar 30 menit.

"Desa kami sudah pernah turun hujan, tapi tidak sederas kali ini, apalagi disertai angin kencang," tandasnya.
     
Data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sejak 1 November lalu, telah terjadi enam kali kejadian angin kencang, yang mengakibatkan sembilan rumah roboh dan 387 rumah lainnya rusak berat, sedang dan ringan. 

Lokasi bencana angin kencang, tersebar di 13 desa di Kecamatan Ngasem, Balen, Dander, Temayang, Kepohbaru dan Margomulyo dan Kanor.

"Kami meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi awal musim hujan yang biasanya disertai dengan angin kencang," kata Kepala BPBD Andik Sudjarwo, menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015