Bojonegoro (Antara Jatim) - Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, tetap mendesak Pertamina memberikan sebagian minyak mentah jatah daerah penghasil kepada PT Bangkit Bangun Sarana (BBS), BUMD pemkab, yang akan mendirikan kilang di daerah.
     
"Kami tetap akan mendesak Pertamina agar bersedia memberikan sebagian minyak mentah yang menjadi jatah daerah penghasil kepada PT BBS, yang akan mendirikan kilang minyak bekerja sama dengan investor," kata Sekretaris Komisi B DPRD Bojonegoro Lasuri, di Bojonegoro, Rabu.
     
Ia menjelaskan berdirinya kilang minyak di daerahnya, akan menciptakan "multiplier effect" di masyarakat. Tapi, kalau minyak mentah produksi daerah penghasil diolah di tempat lain, tidak akan membawa pengaruh warga lokal.
     
"Apalagi kami memperoleh informasi Pertamina akan mengekspor minyak mentah ke luar negeri untuk triwulan I 2016," jelasnya.
     
Menurut dia, DPRD sudah memperoleh informasi terkait rencana Pertamina mengekspor minyak mentah ke luar negeri, termasuk produksi minyak Blok Cepu.
     
Pertamina, lanjutnya, merencanakan mengekspor minyak mentah ke luar negeri, karena produksi minyak mentah dalam negeri, ditambah impor minyak mentah berlebih.
     
"Kalau Pertamina mengekspor minyak mentah berarti untuk selanjutnya akan membeli bahan bakar minyak (BBM) untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri," paparnya.
     
Oleh karena itu, menurut dia, akan lebih menguntungkan kalau minyak mentah yang diekspor itu, diberikan kepada PT BBS untuk diolah di dalam negeri.
     
Direktur PT Asri Dharma Sejahtera (ADS), BUMD  Pemkab Bojonegoro Ganesha Asykari, menjelaskan badan kerja sama (BKS) penyertaan modal atau "PI" minyak Blok Cepu, sudah terikat kontrak penjualan minyak ke Pertamina sejak Juni lalu.
     
Sesuai kontrak yang disepakati BKS, termasuk di dalamnya Bojonegoro, katanya, penjualan minyak produksi Blok Cepu ke Pertamina sampai 2035. 
     
Ia menyebutkan porsi jatah minyak yang diperoleh BKS hanya 10 persen dari jatah kontraktor minyak Blok Cepu berkisar 18-20 persen.
     
"Jatah minyak Bojonegoro ketika produksi puncak (235 ribu barel per hari) bisa di atas 5.000 barel/hari," tambahnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015