Surabaya, (Antara Jatim) - Komisi Yudisial (KY) mendorong kepada masing-masing universitas di Indonesia yang memiliki jurusan Fakultas Hukum supaya mencetak lulusan hakim yang handal di bidangnya-masing-masing.

Ketua Komisi Yudisial Suparman Marzuki, Senin, mengatakan, fakultas hukum pada sebuah universitas sudah sepatutnya mencetak lulusan-lulusan terbaiknya untuk menjadi seorang hakim.

"Dari seluruh lulusan yang ada bisa diambil sepuluh terbaik untuk dijadikan hakim. Karena hakim yang handal itu bisa dipersiapkan sejak di bangku kuliah," katanya saat memberikan kuliah umum di Universitas Surabaya.

Ia mengemukakan, saat ini dari sekitar 7.500 hakim yang ada di Indonesia, hanya sedikit saja yang handal dalam memutuskan sebuah perkara.

"Bahkan hakim agung saat ini tidak ada yang 'briliant' dalam memutuskan sebuah perkara. Tidak 'briliant' maksudnya masih belum bisa menjangkau kepentingan kemanusiaan di masa yang akan datang," katanya.

Dirinya mencontohkan, di Philipina seorang hakim memvonis seorang pelaku pembalakan dengan sanksi yang cukup berat.

"Hal itu merupakan salah satu putusan perkara yang 'briliant' karena akibat ulah pelaku tersebut bisa merusak kebutuhan satu generasi kedepan. Hal itu karena, seseorang yang belum lahir harus menderita karena ulah pelaku pembalakan liar tersebut," katanya.

Ia berharap banyak jabatan di bidang hukum yang bisa dipilih seperti pengacara, notaris, dosen atau juga menjadi seorang hakim.

"Namun, yang perlu dicatat di sini adalah mempersiapkan seoarang hakim yang handal itu bisa dibentuk sejak dini," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015