Surabaya (Antara Jatim) - Petugas gabungan dari satuan pelaksana (satlak), maupun Basarnas dan aparat Direktorat Polisi Air Polda Jatim belum menemukan seorang nelayan yang menjadi korban akibat perahu pecah saat memancing di laut Wonorejo Surabaya.

"Petugas masih belum menemukan satu nelayan yang masih hilang kemarin," ujar Koordinator Satlak Choirul Hadi kepada wartawan di sela proses pencarian, Senin.

Pihaknya juga mengaku kedalaman laut serta derasnya ombak di Selat Madura tersebut mengakibatkan petugas mengalami kesulitan.

Kendati demikian, petugas menemukan serpihan perahu korban yang ditemukan di daerah Keputih atau berjarak sekitar 10 kilometer dari titik lokasi tenggelamnya perahu.

Seorang nelayan yang masih belum diketahui kondisinya tersebut adalah Risky (25), warga Jalan Purwodadi Surabaya.

Dari pantuan di lokasi, pencarian korban dilakukan di area tenggelamnya perahu sampai di sekitar Pantai Timur Surabaya sepanjang 1 mil.

Sebelumnya, perahu nelayan yang ditumpangi 10 orang pemancing pecah karena diduga menabrak tong pembatas mercusuar di sekitar Perairan Bozem Wonorejo, Minggu (22/11), yang mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tujuh orang lainnya selamat.

Dua korban jiwa yang sudah dievakuasi dan dibawa kamar jenazah RSU dr Soetomo Surabaya masing-masing Dwi dan Gondrong.

Informasi yang dihimpun di lapangan, sebelum kejadian, 10 nelayan mencari ikan menggunakan perahu, namun tingginya gelombang dan angin membuat perahu tak bisa dikendalikan hingga menabrak tong pembatas mercusuar.

Seluruh penumpang mencoba menyelamatkan diri dengan meraih serpihan kapal, namun dua orang ditemukan meninggal dunia dan satu orang dinyatakan masih hilang.

Kasi Patwal Ditpolair Polda Jawa Timur Kompol Ariyanto Agus mengatakan para penumpang yang selamat karena meraih serpihan perahu pecah sehingga bisa bertahan di laut.

"Tim akan terus melakukan penyisiran di lokasi dan sekitarnya sampai satu orang yang hilang bisa ditemukan," kata perwira menengah tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015