Jakarta (Antara) - Duta Besar Indonesia untuk Kanada Teuku Faizasyah mengundang dunia usaha di negara itu untuk memanfaatkan berbagai kemudahan yang disediakan pemerintah Indonesia untuk berinvestasi.

"Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sendiri telah mendorong peningkatan hubungan ekonomi di antara kedua negara," katanya seperti disampaikan "Minister Counsellor Economic" KBRI Kanada K. Candra Negara saat menghubungi Antara di Jakarta, Kamis malam.

Dubes Teuku Faizasyah, katanya, menyampaikan itu saat membuka forum bisnis yang diselenggarakan oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan Kementerian Perdagangan Internasional Provinsi British Columbia (BC) di Vancouver, Kanada, pada Rabu (18/11).

Menurut Dubes dalam pertemuan di Antalya, Turki, pada 15 November 2015, PM Trudeau menjanjikan bantuan untuk membantu dimulainya beberapa proyek infrastruktur penting melalui skema Public Private Partnership (PPP).

"Jadi, dengan  kemudahan yang disediakan pemerintah Indonesia dan kuatnya komitmen kedua pemimpin adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan oleh dunia usaha. Jangan sampai pengusaha Kanada melepaskan kesempatan ini begitu saja," kata Faizasyah.

Dubes Faizasyah menyatakan potensi bagi peningkatan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Kanada masih terbuka luas.

Selama setahun terakhir, Pemerintah Indonesia telah melakukan transformasi ekonomi, mempermudah banyak perizinan bagi investasi asing, termasuk dari Kanada.

Di tengah ekonomi dunia yang lesu, Indonesia masih bertahan dengan pertumbuhan 4,7 persen, katanya.

Ia menegaskan bahwa kemajuan teknologi dan agresifitas pengusaha Kanada di pasar global dibutuhkan untuk mendorong perkembangan perekonomian Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi lagi, termasuk dengan berinvestasi di sektor infrastruktur dan energi.

Dubes Faizasyah memandang acara forum bisnis itu sebagai bagian dari upaya untuk memperluas (widen) dan memperdalam (deepen) hubungan kedua negara.

"Meningkatnya hubungan bisnis akan menjadi faktor esensial bagi peningkatan hubungan kemitraan di antara Indonesia dan Kanada," katanya.

Kegiatan forum bisnis itu, kata Candra Negara,  dihadiri oleh lebih dari 75 pejabat dan pengusaha dari seantero Provinsi British Columbia dari berbagai sektor seperti industri, infrastruktur, energi, dan pertanian.

Sedangkan untuk "menjemput bola" ke Kanada, delegasi Indonesia yang mengikuti ajang itu terdiri atas 35 pengusaha, pejabat Pemprov Sumatera Utara, Pangkal Pinang Free Trade Zone, dan Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Barat Kementerian ESDM.

Vancouver adalah kota cantik di tepi lautan Pasifik dengan penduduk hampir 3 juta orang.  Kota ini menjadi "pintu masuk" sebagian besar lalu lintas orang dan barang dari Asia ke Kanada.

Pelabuhan Metro Vancouver merupakan pelabuhan laut terbesar ketiga di Amerika Utara, yang menampung tidak kurang dari 2,8 juta kontainer (135 Metric Revenue Tons) per tahun.

Sementara itu, Konsul Jenderal Indonesia di Vancouver Sri Wiludjeng menambahkan ekspor Indonesia ke Provinsi BC tiap tahun selalu mengalami peningkatan, hingga mencapai 248 juta dolar AS (2014), yang didominasi oleh produk karet dan tekstil.

Sedangkan barang impor dari Indonesia sebagian besar dipasarkan pula ke provinsi lain di Kanada, hingga menyeberang perbatasan ke Amerika Serikat.

Pihaknya akan ngotot agar angka ekspor Indonesia tersebut terus meningkat.

"Kami akan bekerja keras untuk memasarkan produk Indonesia dan meningkatkan penetrasi produk Indonesia ke BC. Selain itu, pendekatan yang intensif juga akan dilakukan secara terus menerus kepada para calon investor potensial di sini," katanya.(*)

Pewarta: Andi Jauhari

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015