Surabaya (Antara Jatim) -  Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Panjaitan

menginginkan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi benteng terdepan sebagai upaya

menangkal bahaya radikalisme dan narkoba di Tanah Air.



"NU adalah salah satu pilar NKRI dan harus menjadi terdepan dalam

menegakkan dan mengantisipasi ancaman radikalisme serta narkoba,"

ujarnya di sela Tasyakuran Hari Santri Nasional dan Konsolidasi NU Jatim

di Surabaya, Sabtu.



Menurut dia, peran NU sangat penting khususnya di Jatim karena

merupakan barometer yang pengaruhnya terhadap stabilitas keamanan

nasional.



Purnawirawan Jenderal TNI itu juga mengingatkan bahwa bahaya

radikalisme menjadi masalah serius yang disebabkan adanya kemiskinan dan

rendahnya tingkat pendidikan.



Selain itu, kata dia, bahaya narkoba merupakan masalah serius karena

merusak generasi muda, bahkan saat ini Indonesia bukan hanya sebagai

tujuan transit, melainkan negara tujuan utama pasar narkoba.



Menkopolhukam mengatakan warga NU yang jumlahnya mencapai 80 juta

orang lebih merupakan potensi cukup besar untuk memajukan bangsa ini.



"Kalau 5 persen atau 4 juta orang Nahdliyin ada yang super pintar

maka ini menjadi kekuatan dahsyat untuk membantu dan membentengi bangsa.

Dan saya yakin itu ada," katanya.



Sementara itu, Ketua PBNU Saifullah Yusuf mengatakan bahwa peran NU

dalam kehidupan bermasyarakat sangat penting, yakni berperan memberi

solusi masalah keagamaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial

budaya.



"Termasuk juga kemiskinan, kesenjangan, ledakan jumlah penduduk

hingga situasi internasional," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.



Selama lima tahun ke depan, lanjut dia, NU memiliki strategi antara

lain menawarkan "Ahli Sunnah Wal Jamaah" kepada dunia sebagai jawaban

atas kemelut radikalisme sekaligus mengukuhkannya sebagai ikon

perdamaian dunia.



Wakil Gubernur Jatim itu menjelaskan NU akan bekerja sama dengan

pemerintah dalam politik internasional, yakni mendorong agar mengadopsi

Islam Nusantara sebagai elemen strategis dalam kebijakan luar negeri

bagi perdamaian dunia.



Pada kesempatan tersebut, hadir juga Ketua Umum PBNU Said Agil Siraj

beserta sejumlah pengurus besar, kiai-kiai NU, pengurus PWNU Jatim dan

PCNU se-Jatim, serta ribuan umat nahdliyin. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015