Kediri (Antara Jatim) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melakukan survei persiapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang berlangsung serentak, 9 Desember 2015.
Peneliti Utama LSI Ardian Sopa, Rabu mengemukakan hasil survei tersebut diketahui pasangan calon Bupati Haryanti dan calon Wakil Bupati Masykuri lebih dikenal. Sebanyak 95,4 persen masyarakat sudah mengenal nama Haryanti, sementara Masykuri 52,6 persen. Sementara, untuk calon Bupati Ari Purnomo Adi, masyarakat mengaku pernah mendengar dan mengenalnya 34,5 persen dan calon Wakil Bupati Arifin 28,0 persen.
"Dari hasil survei, ternyata 'incumbent' masih digdaya di angka 69,5 persen dibandingkan lawannya, yang mendapatkan perolehan 11,8 persen," ujarnya.
Ardian mengatakan, salah satu yang membuat pasangan Haryanti-Masykuri dipilih saat pilkada karena pasangan itu dinilai unggul. Selain karena cara pengenalan yang luar biasa dibandingkan dengan calon lainnya, tingkat kesukaan masyarakat juga cukup tinggi.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga cukup puas terhadap kinerja petahana. Masyarakat juga menilai pasangan petahana Haryanti-Masykuri berhasil merealisasikan janji kampanye.
Namun, ia juga mengatakan belum semua masyarakat mengetahui tentang pelaksanaan pilkada yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015. Dari hasil penelitian tersebut, yang menjawab benar terkait dengan tanggal dan bulan persis pilkada hanya 40,5 persen, sementara yang salah mencapai 13,4 persen.
Sementara, untuk penyebutan nama pasangan belum semua masyarakat juga mengetahui. Masyarakat yang tidak tahu mencapai 33,4 persen, yang salah mencapai 8,2 persen dan yang benar penyebutan jumlah pasangan calon tersebut adalah 58,4 persen.
Walaupun masih belum semua masyarakat mengetahui tentang jadwal pilkada, Ardian mengatakan mayoritas warga di Kabupaten Kediri sudah terdaftar menjadi pemilih, dimana yang sudah terdaftar mencapai 91,6 persen, belum terdaftar 4,1 persen, kurang yakin sudah terdaftar 3,9 persen, dan tidak tahu mencapai 0,5 persen.
"Sebesar 91,6 persen masyarakat menyatakan sudah terdaftar sebagai pemilih dalam pilkada Kabupaten Kediri yang akan datang," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan dengan perolehan posisi pasangan dua calon, dimana pasangan Haryanti-Masykuri unggul, secara ilmiah pasangan ini sulit untuk bisa terkejar. Namun, menurut dia, suara pasangan itu bisa saja turun, yang salah satunya dipicu karena ada skandal besar.
Kegiatan survei itu dilakukan pada 29 Oktober sampai 4 November 2015, dengan metode sampling "multistage random sampling", dengan jumlah responden awal 440 orang responden. Dalam survei, dilakukan secara tatap muka dengan responden menggunakan kuisioner dan untuk margin eror kurang lebih 4,8 persen. Survei ini juga dilakukan merata di seluruh daerah wilayah Kabupaten Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Peneliti Utama LSI Ardian Sopa, Rabu mengemukakan hasil survei tersebut diketahui pasangan calon Bupati Haryanti dan calon Wakil Bupati Masykuri lebih dikenal. Sebanyak 95,4 persen masyarakat sudah mengenal nama Haryanti, sementara Masykuri 52,6 persen. Sementara, untuk calon Bupati Ari Purnomo Adi, masyarakat mengaku pernah mendengar dan mengenalnya 34,5 persen dan calon Wakil Bupati Arifin 28,0 persen.
"Dari hasil survei, ternyata 'incumbent' masih digdaya di angka 69,5 persen dibandingkan lawannya, yang mendapatkan perolehan 11,8 persen," ujarnya.
Ardian mengatakan, salah satu yang membuat pasangan Haryanti-Masykuri dipilih saat pilkada karena pasangan itu dinilai unggul. Selain karena cara pengenalan yang luar biasa dibandingkan dengan calon lainnya, tingkat kesukaan masyarakat juga cukup tinggi.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga cukup puas terhadap kinerja petahana. Masyarakat juga menilai pasangan petahana Haryanti-Masykuri berhasil merealisasikan janji kampanye.
Namun, ia juga mengatakan belum semua masyarakat mengetahui tentang pelaksanaan pilkada yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015. Dari hasil penelitian tersebut, yang menjawab benar terkait dengan tanggal dan bulan persis pilkada hanya 40,5 persen, sementara yang salah mencapai 13,4 persen.
Sementara, untuk penyebutan nama pasangan belum semua masyarakat juga mengetahui. Masyarakat yang tidak tahu mencapai 33,4 persen, yang salah mencapai 8,2 persen dan yang benar penyebutan jumlah pasangan calon tersebut adalah 58,4 persen.
Walaupun masih belum semua masyarakat mengetahui tentang jadwal pilkada, Ardian mengatakan mayoritas warga di Kabupaten Kediri sudah terdaftar menjadi pemilih, dimana yang sudah terdaftar mencapai 91,6 persen, belum terdaftar 4,1 persen, kurang yakin sudah terdaftar 3,9 persen, dan tidak tahu mencapai 0,5 persen.
"Sebesar 91,6 persen masyarakat menyatakan sudah terdaftar sebagai pemilih dalam pilkada Kabupaten Kediri yang akan datang," ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan dengan perolehan posisi pasangan dua calon, dimana pasangan Haryanti-Masykuri unggul, secara ilmiah pasangan ini sulit untuk bisa terkejar. Namun, menurut dia, suara pasangan itu bisa saja turun, yang salah satunya dipicu karena ada skandal besar.
Kegiatan survei itu dilakukan pada 29 Oktober sampai 4 November 2015, dengan metode sampling "multistage random sampling", dengan jumlah responden awal 440 orang responden. Dalam survei, dilakukan secara tatap muka dengan responden menggunakan kuisioner dan untuk margin eror kurang lebih 4,8 persen. Survei ini juga dilakukan merata di seluruh daerah wilayah Kabupaten Kediri. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015