Surabaya (Antara Jatim) - Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa menjelaskan Dewan Gelar masih mengendapkan nama Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan Soeharto sebagai pahlawan nasional yang diusulkan Tim Peneliti dan Pengkajian Gelar Pahlawan (TP2GP) Pusat.

"Nama Gusdur dan Pak Harto masuk dalam satu paket pertimbangan Dewan Gelar yang menyebutkan proses gelar pahlawan nasional masih diendapkan menunggu saat yang tepat," kata Mensos, Khofifah Indar Parawansa ketika mengisi Seminar Prodi SI PPKN di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin.

Menurut dia, kedua nama tersebut masih dalam proses pengendapan karena masih diusulkan oleh pihak TP2GP kepada Dewan Gelar, sehingga masih menunggu waktu yang dinilai sangat tepat dan tidak ada hal-hal yang menjadi pemberat di dalamnya.

"Kemarin Kementerian Sosial (Kemensos) sudah mengirim surat kepada Dewan Gelar ketika kita mengirim hasil TP2GP Pusat, jadi tahun depan Kemensos akan mengingatkan kembali kepada Dewan Gelar supaya bisa diteruskan sampai dengan Keputusan Presiden (Kepres) Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk Gusdur dan Pak Harto," tuturnya.

Penganugerahan gelar kepahlawanan nasional untuk Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid itu, lanjutnya dari Dewan Gelar sudah selesai dan masih menunggu Kepres, namun Kepres tersebut juga harus melihat catatan dari Dewan Gelar.

"Gus Dur sudah pernah diputuskan di 2013, dan ditunda. Sesungguhnya hanya menunggu waktu catatan dari Dewan Gelar, jadi diharap sabar untuk menunggu keputusan tersebut," terangnya.

Selain nama Gusdur dan Soeharto, ia menambahkan ada beberapa nama calon penerima gelar pahlawan nasional, salah satunya Sarwo Edhie Wibowo yang mendapatkan respon dari Dewan Gelar Pahlawan Nasional.

"Baru nama Sarwo Edhie yang sudah memiliki rekomendasi dari Dewan Gelar dan sudah memiliki Keppres, hanya tinggal proses penganugerahan saja," tandasnya.(*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015