Bojonegoro (Antara Jatim) - Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ) menyatakan produksi minyak lapangan Sukowati A dan B di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dengan jumlah 34 sumur minyak, nantinya akan memanfaatkan sumur pompa.
"Pemanfaatan sumur pompa untuk memproduksikan minyak, disebabkan sumur minyak Sukowati mengalami penurunan produksi secara alamiah," kata "Field Manager" JOB PPEJ Meri Eri Yadi, di Bojonegoro, Kamis.
Ia menyebutkan dari 34 sumur minyak, ada dua sumur minyak yang tidak berproduksi. Tapi, dari sumur minyak yang diproduksikan itu, ada empat sumur minyak yang harus memanfaatkan sumur pompa.
Sumur minyak lainnya, lanjut dia, tidak memanfaatkan pompa, karena masih bisa memproduksi minyak mentah secara alamiah.
"Secara teknis pompa dimanfaatkan untuk mengangkat minyak mentah dari kedalaman berkisar 5.000 feet sampai 7.000 feet," jelas dia, kepada wartawan di Bojonegoro dan Tuban, yang mengikuti edukasi media terkait migas.
Sekarang ini, katanya, produksi total lapangan Sukowati A dan B sekitar 16 ribu barel per hari.
Selain memproduksi minyak, untuk lapangan sumur minyak Sukowati juga memproduksi gas sekitar 16 juta standar kaki kubik/hari dan air 28.000 liter per hari.
Bahkan, ia mengatakan produksi air yang dihasilkan sumur minyak Sukowati, akan terus meningkat hingga mencapai 40.000 liter per hari, disebabkan adanya penurunan produksi sumur minyak secara alami.
"Air itu yang kemudian dimanfaatkan kembali untuk menginjeksi sumur minyak," ucapnya, menegaskan.
Namun, ia tidak bisa menyebutkan kapan waktunya sumur minyak lapangan Sukowati akan memanfaatkan pompa.
"Ya, ujung-ujungnya semua sumur minyak Sukowati akan memakai pompa. Ya, karena produksinya menurun secara alami," ucapnya, menegaskan.
Ia juga memberikan gambaran di lapangan Mudi di Desa Rahayu, Kecamatan Soko, Tuban, yang produksinya mengalami penurunan produksi secara alamiah, sehingga perbandingan produksi antara minyak dan minyak 1 persen dibanding 99 persen. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015