Surabaya, (Antara Jatim) - Pencairan kredit PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) secara menyeluruh mengalami penurunan, akibat adanya pelambatan ekonomi secara global, sehingga pertumbuhan pencairan kredit juga melambat.
Dirut Bank Jatim, R Soeroso Jumat mengatakan pencairan kredit hingga September 2015 tercatat hanya 12 persen, atau mencapai Rp29,23 triliun dari target sekitar Rp30 triliun, dibanding tahun 2014 yang tumbuh diatas 20 persen.
Ia menjelaskan, secara rinci masih ada pertumbuhan terbesar kredit yang berasal dari pertumbuhan kredit komersial sebesar Rp6,59 triliun yang naik 17,12 persen, kemudian kredit konsumer sebesar Rp17,94 triliun dan kredit UMKM sebesar Rp4,71 triliun.
"Dari catatan, pertumbuhan terbesar di kredit komersial didominasi kredit sindikasi naik 42,54 persen, yaitu dengan total sebesar Rp1,31 triliun," kata Soeroso dalam keterangan persnya di Surabaya.
Sedangkan untuk kredit sektor UMKM pertumbuhan terbesar dicatat dari kredit mikro yang 197,66 persen, yaitu dengan total sebesar Rp491 miliar dan diikuti oleh kredit Pundi Kencana yang naik 54,89 persen, yaitu dengan total kredit sebesar Rp 1,16 triliun.
Ia mengatakan, adanya perlambatan ekonomi membuat masyarakat lebih banyak menahan diri dan menyimpan uang mereka di bank dibandingkan melakukan pengembangan usaha.
Meski demikian, Soeroso optimistis akan menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, sebab total aset terbaru naik 22,01 persen, atau sebesar Rp52,09 triliun dengan pendapatan bunga sebesar Rp3,48 triliun atau naik 18,6 persen.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015