Surabaya (Antara Jatim) - Mantan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini enggan menggugat balik pihak-pihak yang mencemarkan nama baiknya sebagai "tersangka" dalam kasus pembongkaran tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Turi Surabaya.
     
"Aku 'kan nggak lapo-lapo. Ya, nggak-lah, koyok kurang gawean ae (Saya 'kan tidak apa-apa. Ya, tidak-lah, kayak orang yang kurang pekerjaan saja)," katanya setelah berbicara dalam 'Studium Generale' FEBI UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Selasa.
     
Bahkan, saat mengawali penyampaian pandangan dalam 'Studium Generale' (Kuliah Umum) di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UINSA Surabaya, Risma sempat khawatir tidak bisa datang ke UINSA.
     
"Saya berterima kasih atas undangan ini, tapi saya sempat khawatir tidak bisa datang ke sini. Kalau saya jadi tersangka 'kan tidak bisa datang," katanya disambut tawa ratusan mahasiswa dalam acara bertajuk 'Penguatan Ekonomi Metropolis' itu.
     
Tidak hanya itu, Risma juga sempat menimpali dengan pernyataan, "Kalau pun saya tidak jadi wali kota juga tidak apa-apa, saya mau jadi pengusaha, karena saya sudah diajari orang tua untuk berwirausaha," kata salah seorang wali kota terbaik di dunia itu.
     
Dalam "kuliah" itu, Risma yang alumni S-1 dan S-2 hingga mendapatkan anugerah Dr (HC) dari ITS Surabaya itu memotivasi mahasiswa untuk tidak malu dalam berwirausaha. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015