Tulungagung (Antara Jatim) - Sebanyak lima haji asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, meninggal saat menunaikan ibadah haji di Mekkah, Arab Saudi, karena usia lanjut serta berbagai penyakit bawaan yang telah diderita sebelumnya.
"Mereka yang meninggal bukan karena Tragedi Mina, tapi karena mereka sudah `sepuh` dan juga memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes, jantung, dan lainnya," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupapten Tulungagung, Suryani, di Tulungagung, Senin.
Lima haji yang meninggal dunia adalah Katirah (47), warga Desa Tanggulkundung, Kecamatan Besuki; Katini (79), warga Desa Karangsono, Kecamatan Ngunut; Sriyah (76), warga Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru; Sujatmi (78), warga Desa, Kecamatan Kecamatan Kauman; dan Kaseri (69), warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan.
Setelah mengetahui kabar adanya lima orang anggota jamaah meninggal, lanjut Suryani, Kemenag Tulungagung segera mendatangi keluarga masing-masing jamaah haji tersebut untuk memberitahu kabar duka sekaligus menyampaikan santunan.
"Dari kelima pihak keluarga yang meninggal dunia tersebut, mereka sudah ikhlas dengan meninggalnya anggota keluarganya. Kelima haji yang meninggal sudah dimakamkan di Mekkah," terangnya.
Suryani menambahkan, dengan berkurangnya lima orang anggota jamaah haji itu, berarti rombongan jamaah haji yang akan pulang ke Tulungagung nantinya berjumlah 893 orang.
Jamaah haji asal Tulungagung yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 55 dijadwalkan pulang dari Madinah ke Surabaya pada 21 Oktober sekitar pukul 13.00 waktu Arab Saudi (WAS) dan sampai di Surabaya sekitar pukul 03.05 WIB.
Sementara untuk kloter 59 akan pulang dari Madinah ke Surabaya pada 23 Oktober pukul 19.00 waktu setempat, dan sampai di Surabaya 24 Oktober pukul 09.05 WIB.
Terakhir kloter 60 akan pulang dari Madinah ke Surabaya pada 23 Oktober pukul 21.00 waktu setempat, dan sampai di Surabaya 24 Oktober pukul 11.05 WIB.
"Ya kami berharap jamaah haji yang ada di Makkah tetap sehat, dan bisa pulang menjadi haji yang mabrur," harapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Mereka yang meninggal bukan karena Tragedi Mina, tapi karena mereka sudah `sepuh` dan juga memiliki penyakit bawaan, seperti diabetes, jantung, dan lainnya," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupapten Tulungagung, Suryani, di Tulungagung, Senin.
Lima haji yang meninggal dunia adalah Katirah (47), warga Desa Tanggulkundung, Kecamatan Besuki; Katini (79), warga Desa Karangsono, Kecamatan Ngunut; Sriyah (76), warga Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru; Sujatmi (78), warga Desa, Kecamatan Kecamatan Kauman; dan Kaseri (69), warga Desa Panjerejo, Kecamatan Rejotangan.
Setelah mengetahui kabar adanya lima orang anggota jamaah meninggal, lanjut Suryani, Kemenag Tulungagung segera mendatangi keluarga masing-masing jamaah haji tersebut untuk memberitahu kabar duka sekaligus menyampaikan santunan.
"Dari kelima pihak keluarga yang meninggal dunia tersebut, mereka sudah ikhlas dengan meninggalnya anggota keluarganya. Kelima haji yang meninggal sudah dimakamkan di Mekkah," terangnya.
Suryani menambahkan, dengan berkurangnya lima orang anggota jamaah haji itu, berarti rombongan jamaah haji yang akan pulang ke Tulungagung nantinya berjumlah 893 orang.
Jamaah haji asal Tulungagung yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 55 dijadwalkan pulang dari Madinah ke Surabaya pada 21 Oktober sekitar pukul 13.00 waktu Arab Saudi (WAS) dan sampai di Surabaya sekitar pukul 03.05 WIB.
Sementara untuk kloter 59 akan pulang dari Madinah ke Surabaya pada 23 Oktober pukul 19.00 waktu setempat, dan sampai di Surabaya 24 Oktober pukul 09.05 WIB.
Terakhir kloter 60 akan pulang dari Madinah ke Surabaya pada 23 Oktober pukul 21.00 waktu setempat, dan sampai di Surabaya 24 Oktober pukul 11.05 WIB.
"Ya kami berharap jamaah haji yang ada di Makkah tetap sehat, dan bisa pulang menjadi haji yang mabrur," harapnya. (*)
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015