Kediri (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mendukung pembangunan pondok pesantren orang lanjut usia (lansia) oleh masyarakat mengingat fasilitas tempat penampungan tersebut masih sangat dibutuhkan.

"Pesantren seperti ini perlu dikembangkan di banyak tempat. Memang masih sedikit yang membuat pesantren lansia, padahal kebutuhan tempat untuk lansia juga semakin besar," katanya saat peresmian pondok pesantren lansia di Kelurahan Tosaren, Kecamatan Kota, Kediri, Senin.

Ia mengatakan, sebenarnya jumlah fasilitas sosial di Jatim sudah banyak. Namun, jumlah itu belum mencakup untuk membantu menangani tingginya jumlah lansia, yang mencapai 4,7 juta jiwa. Jumlah itu meningkat, seiring dengan semakin sejahteranya masyarakat Indonesia, dimana usia harapan 71-72 tahun, berbeda dengan 10 tahun lalu yang hanya sekitar 65 tahun.

Menurut dia, tidak semua lansia tersebut dalam kondisi mampu. Sekitar 50 persen di antaranya mereka tidak mampu, sehingga membutuhkan uluran tangan. Dengan adanya pondok pesantren lansia, perawatan mereka akan lebih diperhatikan.

Ia juga mengatakan tidak semua lansia akan tinggal di panti asuhan seperti pondok pesantren lansia ini, sebab banyak dari mereka sudah bersama keluarga. Namun, ia menilai adanya pondok ini sangat bermanfaat. Untuk menghilangkan kejenuhan, ia berharap pengelola pondok pesantren membuat beragam aktivitas.

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan jumlah lansia di kota ini cukup besar. Pemerintah pun juga membuat beragam program untuk memerhatikan kesehatan para lansia, salah satunya dengan posyandu lansia.

Ia juga mengatakan, pemerintah juga intensif melakukan pendataan, termasuk lansia yang masih belum terdata. Hal itu dilakukan sebagai bentuk perhatian dari pemerintah ke masyarakat, terutama lansia yang kurang mampu. Ke depan, mereka didata dan jika belum mempunyai kartu jaminan, akan diupayakan dibuatkan.

"Pemutakhiran data selalu kami lakukan," ujar Wali Kota. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015