Pamekasan (Antara Jatim) - Sedikitnya 150 kios di Pasar Tradisional Kolpajung, Pamekasan, Pulau Madura, Jawa Timur, Jumat pagi sekitar pukul 03.50 WIB terbakar dan api baru dapat dipadamkan 3 jam kemudian.

Api berhasil dipadamkan setelah tujuh unit mobil pemadam kebakaran diterjunkah ke lokasi kebakaran guna memadamkan kobaran api.

"Penyebab kebakaran saat ini masih dalam penyelidikan, tapi dugaan sementara karena sambungan arus pendek listrik," kata Kapolres Pamekasan AKBP Sugeng Muntaha.

Tujuh unit mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan ke lokasi kebakaran itu masing-masing 2 unit mobil PMK Pemkab Pamekasan, 1 unit PMK Badan Penanggulangan Bencana Daerag (BPBD), 1 unit mobil PMK Bank Jatim, 2 unit mobil PMK Pemkab Sampang dan 1 unit mobil PMK PDAM Pamekasan. datang kelokasi dan membantu melaks pemadaman api yg telah membakar separuh dari komplek pasar kolpajung yg terbakar.

Ratusan anggota polisi dan TNI bersama masyarakat bergotong royong membantu memadankan kobaran api.

Menurut perkiraan, kerugian material akibat musibah kebakaran ini ditaksir mencapai Rp900 juta.

Wartawan Antara di Pamekasan melaporkan, akibat musibah kebakaran ini, para pedagang terpaksa berpindah berjualan di Pasar Sedangdang, yakni pasar tempat pedagang kali lima (PKL) di laham milik Kodim 0826 Pamekasan yang terletak sekitar 300 meter ke arah selatan Pasar Kolpajung.

Bupati Pamekasan Achmad Syafii telah menggelar rapat tanggap darurat membahas solusi bagi para pedagang yang berjualan di Pasar Tradisional terbesar di Kabupaten Pamekasan.

"Kami meminta instansi dinas terkait untuk secepatnya mencari soluasi atas persoalan kebaran pasar ini," katanya.

Saat ini lokasi kebakaran dipasang garis polisi dan petugas masih melakukan olah tempat kejadian perkara.

Berdasarkan cacatan Antara, kebakaran yang terjadi di Pasar Tradisional Polowijo Kolpajung, Pamekasan kali ini merupakan kali keenam selama Januari hingga Oktober 2015.

Pada 30 Mei 2015, sebuah rumah toko di Jalan Raya Desa Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, terbakar akibat sambungan arus pendek listrik dengan jumlah Kerugian material mencapai Rp2 miliar.

Selanjutnya, pada Juli 2015, pondok pesantren An-Nidom di Dusun Bujudan, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan juga terbakar. Sebanyak enam lokal pondok hangus dilalap di jago merah dan penyebab kebakaran karena sambungan arus pendek listrik.

Pada Agustus 2015 kebakaran juga terjadi di Desa Jalmak, Kecamatan Kota, Pamekasan, yakni sebuah dapur milik warga bernama Sariti di desa itu.

Berikutnya kebakaran juga terjadi di Pondok Pesantren Darul Karomah di Desa Larangan Luar, Kecamatan Larangan, Pamekasan. Penyebab kebakaran karena sambungan pendek arus listri.

Pada 8 OKtober 2015, rumah warga bernama  Abd Halim alias Pak Salla, di Dusun Sumber Waru, Desa Sumber Waru, Kecamatan Waru, sekitar 45 kilometer kearah utara Kota Pamekasan juga terbakar dan kerugian material akibat musibah kebakaran itu ditaksir mencapai Rp50 juta. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015