Surabaya, (Antara Jatim) - Bank Bukopin menyalurkan kredit modal kerja kepada lima pengusaha gula pasir nasional dengan total nilai Rp3 triliun selama tahun 2015, untuk mendorong perekonomian nasional di sektor gula.
"Kredit itu kita salurkan secara bertahap dengan nilai total Rp3 triliun, dan hari ini merupakan penyaluran kedua dengan nilai Rp1,96 triliun, dan total yang sudah disalurkan hingga hari ini mencapai Rp2,4 triliun," ucap Direktur Komersial PT Bank Bukopin, Tbk, Mikrowa Kirana di Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan, penyaluran kredit yang dilakukan Bank Bukopin merupakan komitmen Perseroan untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di sektor ritel, meski beberapa sektor masih adanya kelesuan ekonomi.
"Kredit ini sebagai bantuan modal kerja, dan kita masih optimistis di tengah lesunya ekonomi masih berani menyalurkan kredit karena sejumlah sektor masih sangat prospektif bagi perbankan," katanya.
Mikrowa menjelaskan, kredit ke pengusaha gula pasir dilakukan karena merupakan sektor itu dinilai prospektif bagi Perseroan seperti Bank Bukopin, mengingat kebutuhan pembiayaan ke sektor itu masih cukup tinggi.
"Selain itu penyaluran kredit ini juga sejalan dengan strategi Perseroan untuk fokus pada segmen ritel dengan tetap menjaga pertumbuhan pada segmen komersial," katanya.
Terkait komposisi kredit yang telah dikeluarkan Bank Bukopin pada semester pertama 2015, Mikrowa menyebutkan telah mencapai 36,09 persen dari total kredit yang disalurkan Perseroan.
Rincian komposisi tersebut terbagi 60,83 persen diserap kredit ritel, yang terdiri dari segmen UKM 40,05 persen, Mikro 12,07 persen, dan Konsumer 11,79 persen.
Sedangkan untuk sektor penyaluran kredit, masing-masing perdagangan sebesar 7,12 persen, pelayanan 25,38 persen, properti, perhotelan, konstruksi, infrastruktur sebesar 20,18 persen, dan lain-lainnya sebesar 37,32 persen.
Sementara itu, lima pengusaha yang mendapatkan kredit dari Bank Bukopin masing-masing adalah PT Citra Gemini Mulya, PT Fajar Mulya Transindo, CV Gunung Sewu Lancar Abadi, CV Sumber Kencana, dan Artha Guna Sentosa Group.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Kredit itu kita salurkan secara bertahap dengan nilai total Rp3 triliun, dan hari ini merupakan penyaluran kedua dengan nilai Rp1,96 triliun, dan total yang sudah disalurkan hingga hari ini mencapai Rp2,4 triliun," ucap Direktur Komersial PT Bank Bukopin, Tbk, Mikrowa Kirana di Surabaya, Kamis.
Ia mengatakan, penyaluran kredit yang dilakukan Bank Bukopin merupakan komitmen Perseroan untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di sektor ritel, meski beberapa sektor masih adanya kelesuan ekonomi.
"Kredit ini sebagai bantuan modal kerja, dan kita masih optimistis di tengah lesunya ekonomi masih berani menyalurkan kredit karena sejumlah sektor masih sangat prospektif bagi perbankan," katanya.
Mikrowa menjelaskan, kredit ke pengusaha gula pasir dilakukan karena merupakan sektor itu dinilai prospektif bagi Perseroan seperti Bank Bukopin, mengingat kebutuhan pembiayaan ke sektor itu masih cukup tinggi.
"Selain itu penyaluran kredit ini juga sejalan dengan strategi Perseroan untuk fokus pada segmen ritel dengan tetap menjaga pertumbuhan pada segmen komersial," katanya.
Terkait komposisi kredit yang telah dikeluarkan Bank Bukopin pada semester pertama 2015, Mikrowa menyebutkan telah mencapai 36,09 persen dari total kredit yang disalurkan Perseroan.
Rincian komposisi tersebut terbagi 60,83 persen diserap kredit ritel, yang terdiri dari segmen UKM 40,05 persen, Mikro 12,07 persen, dan Konsumer 11,79 persen.
Sedangkan untuk sektor penyaluran kredit, masing-masing perdagangan sebesar 7,12 persen, pelayanan 25,38 persen, properti, perhotelan, konstruksi, infrastruktur sebesar 20,18 persen, dan lain-lainnya sebesar 37,32 persen.
Sementara itu, lima pengusaha yang mendapatkan kredit dari Bank Bukopin masing-masing adalah PT Citra Gemini Mulya, PT Fajar Mulya Transindo, CV Gunung Sewu Lancar Abadi, CV Sumber Kencana, dan Artha Guna Sentosa Group.(*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015