Malang (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf mengemukakan seluruh izin operasional pertambangan di provinsi itu akan dievaluasi agar tidak sampai terjadi lagi kasus seperti yang menimpa Tosan dan Kancil di Lumajang.

"Setelah terbongkarnya kasus penambangan liar di Lumajang, Pemprov akan mengevaluasi seluruh izin operasional pertambangan di Jatim. Di Jawa Timur (Jatim) ada sekitar 900 lokasi penambangan," kata Syaifullah Yusuf di sela-sela menjenguk korban penganiayaan terkait tambang di Lumajang, Tosan, warga Desa Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, yang sedang dirawatdi RSSA Malang, Selasa.   

Ia mengakui dari ratusan izin lokasi penambangan di Jatim, ada yang izinnya lengkap, namun praktik di lapangan tidak sesuai. Dan, ada juga yang tanpa izin, tapi praktiknya sudah benar. Kondisi itulah yang akan dievaluasi secara menyeluruh, cermat dan detail.

Jika diketahui izin pertambangan menyalahi aturan dan tidak memenuhi syarat, katanya, dapat dipastikan Pemprov Jatim akan akan mencabut izinnya. "Aktivis peduli lingkungan atau LSM bisa melaporkan tindakan penambangan yang menyalahi aturan. Kalau ke depan bisa menyuarakan lebih keras kepada pemerintah, lakukanlah agar nantinya bisa diatasi," ujarnya.   

Sebab, lanjutnya, yang selama ini menjadi salah satu kendala adalah jarak terlalu jauh. Sekarang bagaimana caranya bisa terdengar, mungkin bisa lewat media sosial.
 
Menyinggung kunjungannya pada aktivis antitambang, Tosan di ruang 12 RSSA Malang tersebut, Syaifullah Yusuf yang didamping Wali Kota Malang Moch Anton itu mengatakan kondisi Tosan sekarang sudah membaik. "Kondisi Pak Tosan sudah 90 persen pulih, bahkan tadi sempat mengangkat jempol juga," kata Gus Ipul.

Karena kondisinya sudah membaik, katanya, Tosan juga sudah bisa pindah ruangan ke kamar biasa. Akan tetapi, yang bersangkutan tidak dipindah ke kamar, melainkan tetap di ruang 12 karena petugas mempertimbangkan kondisi keamanan selama perawatan.

"Kita doakan sama-sama supaya kondisi Pak Tosan bisa segera pulih, apalagi saat ini pak Tosan juga sudah dapat berbicara lancar. Harapan kita semua pak Tosan biasa segera kembali ke rumah dan segera beraktivitas kembali seperti sedia kala," ujar Syaifullah Yusuf yang akrab dipanggil Gus Ipul.

Gus Ipul mengatakan Tosan juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian dan dukungannya. Dukungan itu tidak saja darikeluarganya, tapi juga dari Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), DPR RI, DPRD, Pemprov Jawa Timur, Pemkot Malang, dan masih banyak lagi.

Sejak dirawat di RSSA Malang, Tosan yang menjadi korban penganiayaan atas penolakan kegiatan penambangan di Lumajang tersebut, hampir setiap hari dikunjungi pejabat, tokoh masyarakat hingga LSM.(*)

Pewarta: Edang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015