Surabaya (Antara Jatim) - Pakar Branding, Subiakto Priosoedarsono mengatakan potensi  Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) besar, namun masih kurang strategi dan branding.
    
"Para pelaku usaha UMKM harus memanfaatkan kearifan lokal, seperti sistem menghutang, karena
dengan berhutang, maka akan menciptakan personal brand antara penjual dengan konsumennya," katanya dalam seminar bertajuk Public Relations Tanpa Batas: Trilogi Pakar Komunikasi di Surabaya, Kamis.
    
Ia mengatakan, dengan adanya sistem hutang, maka akan terjadi ikatan emosional antara penjual dan konsumen yaitu adanya rasa saling percaya yang merupakan salah satu hal dasar dalam menciptakan personal brand suatu produk atau jasa.
    
"Menciptakan personal branding umumnya ada dua cara yaitu menciptakan personal branding dengan kompetensi dan menciptakan personal branding dengan self packaging," tuturnya.
    
Menurut dia, personal brand diciptakan melalui kompetensi yang dimiliki  oleh seseorang, sedangkan self packaging tak mengandalkan kompetensi individu melainkan mengandalkan kemampuan seseorang mengemas
penampilannya.
    
"Di sisi lain, nama dan makna dalam sebuah  branding juga menjadi suatu hal yang harus diperhatikan untuk
mempermudah konsumen atau khalayak mengingat suatu produk tersebut,"  ujarnya.
    
Lebih lanjut dia mengungkapkan, suatu brand bisa dimaknai oleh orang lain juga bisa muncul dengan sendirinya, sehingga jika suatu produk tidak ingin dimaknai lain oleh orang lain, maka harus memiliki brand ciri khas.
    
"Logo itu bukan branding, namun brand  membutuhkan logo untuk menjadi sebuah brand, karena brand sebagai tanda suatu produk untuk menyampaikan pesan kepada konsumen," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015